Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Akankah FOMC Meeting dapat menguatkan US Dollar?
Diperbarui • 2019-11-11
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa The Fed akan menaikan suku bunga 1 x lagi ditahun 2017. Keinginan The Fed ini yang menjadi pertanyaan para pelaku pasar, mengingat data ekonomi untuk inflasi dan pabrikan di rilis dengan angka yang lebih rendah dibandingkan keinginan pasar itu sendiri. Pelaku pasar akan melihat hasil FOMC Meeting yang dirilis pada tanggal 27 Juli 2017 pukul 01.00 wib dini hari, dimana Janet yellen tidak mengadakan press conference, mengenai kebijakan yang diambil pada rapat kebijakan moneter tersebut. Ini dapat menjadi indikasi bahwa The Fed tidak akan menentukan waktu yang tegas untuk kenaikan suku bunga selanjutnya . Pelaku pasar memprediksi , tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan hari kamis ini dan The Fed masih akan memberikan penilaian terhadap perbaikan di sector tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan secara bertahap kan menaikan laju tingkat inflasi kedepannya. Para analis memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan oleh The Fed pada bulan desember 2017.
ASIA
Mata uang jepang memanfaatkan pelemahan US Dollar pada minggu lalu sehingga ini akan berlanjut pada minggu depan. Dirilisnya FOMC Meeting akan memberikan koreksi bagi mata uang USDJPY yang telah menguat tajam selama 4 hari belakangan ini. Rilis FOMC meeting yang diprediksi akan memberikan suatu yang positif guna mengangkat US Dollar dan akan mengirim USDJPY lebih tinggi dan setelah itu akan kembali turun ke level 110.20 an.
EROPA
Kenaikan mata uang Euro dalam 2 hari terakhir sebesar 1,2% merupakan kenaikan yang cukup signifikan, dimana Mario Draghi yang mengatakan akan membicarakan masalah taper QE pada bulan September tahun ini, membuat EURUSD mencapai level tertinggi selama 1 tahun. Penguatan ini tidak semata mata karena penguatan mata uang tersebut tetapi banyak pula dipengaruhi oleh pelemahan US Dollar dimana pelaku pasar melihat, tidak adanya opportunity dimata uang Amerika Serikat. Data ekonomi PMI euro yang akan dirilis dihari senin dapat mengirim mata uang eropa ini lebih tinggi ke level 1.1750 an dengan koreksi saat menjelang rilis kebijakan moneter The Fed ke level 1.1480 an dan 1.1240 an, mengingat data inflasi eropa masih jauh dari target yang ditetapkan.
Berbeda halnya dengan Poundsterling yang menguat dan ditutup melemah di akhir minggu lalu dimana para pelaku pasar masih melihat factor politik masih menjadi batu sandungan bank of England guna menaikan suku bunga pada tahun ini. Minggu depan, mata uang ini akan di uji dengan dirilisnya data PDB dan Level 1.2860 an merupakan support bagi GBPUSD saat terjadi koreksi dan 1.3100 merupakan level optimis bagi mata uang ini.
KOMODITAS
Mata uang komiditi seperti Aussie Dollar mempunyai dilemma dalam penguatannya. Penguatan perekonomian di China dan pelemahan US Dollar membuat mata uang ini naik kelevel tertinggi selama 2 tahun terakhir. Yang perlu diperhatikan dari pair AUDUSD ini adalah data CPI yang akan dirilis minggu depan , dimana data yang bagus dapat mengirim Aussie ke level 0,8060 an dengan koreksi di level 0.7740 an, saat jelang FOMC meeting akan dirilis.
Canada merupakan Negara pertama setelah Amerika Serikat, yang menaikan suu bunganya . pelaku pasar melihat suatu peluang penguatan USDCAD kedepan dengan mengkonversi kenaikan minyak mentah dunia yang akan kembali naik dimasa yang akan datang. Penurunan USDCAD akan berlanjut ke level 1.2460 an dan akan terkoreksi dalam channel down trend dilevel 1.2600.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.