Ancaman Korea Utara Membuat Harga Emas Naik
Awal bulan Desember lalu Presiden Korea Utara Kim Jong Un mengancam akan mengadakan uji coba peluru kendali antar benua pada hari Natal kepada Amerika Serikat. Ancaman tersebut tentunya merupakan hasil gagalnya perjanjian denuklirisasi Korea Utara – Amerika Serikat di Hanoi.
Korea Utara mempunyai peluru kendali berhulu ledak nuklir antar benua (ICBM) dan di klaim mempunyai daya jelajah 10.000 miles. Presiden Kim Jong Un meng klaim bahwa peluru kendali tersebut dapat mencapai benua Amerika dan menyebutkan bahwa uji coba yang akan dilakukan pada akhir bulan desember ini merupakan hadiah “Natal”. Presiden Trump tidak menanggapi ancaman Korea Utara tersebut dan mengatakan bahwa hadiah Natal dari Presiden Kim bukan uji coba Rudal ICBM tetapi “ Vas Bunga “ yang indah.
Walaupun Korea Utara hanya melakukan ancaman, tetapi para pelaku pasar tentunya dengan cepat merubah instrument investasi mereka ke safe haven. Presiden Amerika dan Presiden Korea Utara, gagal menandatangi perjanjian denuklirasi yang telah disepakati di Singapore dan akan ditanda tangani di Hanoi.
Tidak adanya titik temu antara kedua kepala negara tersebut antara lain, Trump menginginkan Korea Utara menghancurkan semua fasilitas nuklirnya dan Kim Jong Un menginginkan Amerika membuka isolasi dengan mencabut sanksi ekonomi dinegaranya, tetapi keduanya tidak percaya bahwa masing masing akan komitmen dengan perjanjian yang telah disepakati.
Pemerintah China yang merupakan pendukung Korea Utara dan masih mengirimkan 90% kebutuhan negara tersebut, menyerukan kepada kedua negara yang bertikai tersebut mulai menjalankan kesepakatan damai, karena dapat memperburuk kesepakatan dagang Amerika – China.
Ketakutan para pelaku pasar tentunya masih akan berlanjut mengingat Presiden Korea Utara dapat saja melakukan uji coba ICBM, sehingga diprediksi bahwa harga emas dapat mencapai level harga $1515 / troyounce.
Trading Plan :
Buy Limit 1489 – 1493 dengan target 1507 - 1515
Gold Timeframe Daily