Ancaman UU HAM Hongkong Bagi Kesepakatan Dagang Amerika - China
Pemerintah China menyesalkan bahwa Presiden Trump mengesahkan UU Hak Asasi Manusia Hongkong dan Melarang pembelian peluru karet ke negara tersebut.
Hongkong kembali ke China pada tahun 1997, setelah menjadi koloni Inggris dengan menganut system 2 pemerintahan dalam 1 negara China. Sudah hampir 6 bulan Hongkong dilanda demonstrasi masalah undang undang ekstradisi dan akhirnya meningkat menjadi demontrasi untuk demokrasi yang anti pemerintah.
Melihat kekerasan yang ditunjukan oleh polisi Hongkong, maka kongres Amerika Serikat mengajukan rancangan undang undang untuk mendukung para demonstran Hongkong dan Presiden Trump menyetujuinya. Kementeri Luar Negeri China mengecam keras penandatangan RUU tersebut menjadi Undang Undang dan memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur masalah politik dalam negeri China.
Dalam pernyataan nya Pemerintah China memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan Oposisi di Hongkong untuk tidak meremehkan kemampuan China dalam menjaga kedaulatan dan kemakmuran serta stabilitas di Hongkong.
Keadaan ini sedikit banyaknya akan mengganggu pembicaraan tentang kesepakatan dagang tahap pertama antara Amerika – China yang sedang berlangsung, Para pelaku pasar masih menunggu keputusan akhir penanda tangan kesepakatan tersebut baik waktu dan tempatnya.
Keduanya berjanji bahwa sebelum akhir tahun Presiden Amerika Serikat dan Presiden China akan bertemu, tetapi dengan adanya penandatanganan Undang Undang HAM Hongkong maka ketidakpastian akan kembali muncul dan tentunya ini akan menjadi resiko dalam pertumbuhan ekonomi domestic kedua negara bahkan ekonomi global.
Resiko ekonomi dan politik diatas tentunya akan menyebabkan safe haven akan kembali di pilih oleh para pelaku pasar, dimana mata uang Yen mempunyai peluang untuk menguat dengan level harga 109.90 – 109.12
Trading Plan :
Sell Limit 109.90 dengan target 109.12 - 109.27
USDJPY Timeframe Daily