AUDUSD Menghadapi Tekanan Jual Pasar Antisipasi Kebijakan RBA
AUDUSD mengalami tekanan penjualan setelah sempat pulih di dekat level 0,6680. Pasangan aussie dolar itu mengalami penjualan ekstrem setelah rilis data pekerjaan Australia yang mengecewakan. Terjadi perlambatan yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja di Australia karena banyak perusahaan menghadapi tekanan akibat kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA).
Sementara itu, terkait negosiasi utang AS, Presiden Joe Biden tetap percaya bahwa kenaikan pagu utang AS akan disetujui. Harapan untuk peningkatan batas pinjaman AS meningkat setelah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Joseph McCarthy menyebut bahwa kesepakatan dengan Gedung Putih memungkinkan.
Indeks dolar AS berusaha naik di atas resistensi terdekatnya pada 102,90 meskipun kekhawatiran akan gagal bayar AS yang berdampak buruk semakin berkurang. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS 10 tahun telah turun tajam di bawah 3,57%.
Dolar Australia mengalami tekanan berat setelah Badan Statistik Australia melaporkan pasar tenaga kerja Australia mencatat penurunan jumlah gaji sebesar 4,3 ribu, sementara pasar memperkirakan adanya penambahan 25 ribu pekerjaan baru. Tingkat pengangguran melonjak tajam menjadi 3,7% dibandingkan dengan perkiraan dan laporan sebelumnya sebesar 3,5%.
Reaksi Pasar
AUDUSD menghadapi aksi jual ekstrem menyusul melandainya kondisi pasar tenaga kerja Australia yang diperkirakan akan mendorong Reserve Bank of Australia (RBA) untuk kembali pada sikap kebijakan yang tidak berubah.
Tren
AUDUSD mengalami tekanan jual seiring indeks dolar AS yang rebound. AUDUSD yang sempat pulih mendekati level 0,6680, dan berpotensi lanjutkan penurunan jika menembus level resisitance terdekatnya di 0,6530 dan 0,6520.
Rencana Perdagangan
Potensi SELL AUDUSD dapat dipertimbangkan pada level 0,6625 dengan target profit pada level 0,6615/0,6610.
Potensi BUY AUDUSD dapat dipertimbangkan pada level 0,6550 dengan target profit pada level 0,6660/0,6670.