Back to Monetary Policy
Seperti sudah di perkirakan sebelumnya bahwa disaat para pelaku pasar sudah bosan dengan faktor geopolitik yang membuat market berfluktuatif, maka mereka mulai kembali melirik kepada factor keuangan, ekonomi dan kebijakan moneter tentunya. Penguatan US Dollar terlihat kembali pulih dengan membaiknya index Philly Fed Manufacturing , Industry Production dan Retail sales tentunya.
Kenaikan Retail Sales dari -0,1% menjadi 0,6% merupakan suatu perbaikan data ekonomi yang pada giliriannya mendorong laju tingkat inflasi saat ini yang telah naik dari 2,4% menjadi 2,2%. Penurunan data ekonomi memang masih terlihat dari data CPI dan sector tenaga kerja , tetapi pada dasarnya sector tenaga kerja ini masih masuk dalam target yang dimandatkan oleh kongres Amerika. Sedangkan ketegangan antara Amerika dan China sudah mereda, tetapi ancaman terhadap perang dagang masih tetap ada, walalupun kecil peluangnya. China menyadari bahwa perang dagang akan merugikan semua negara didunia, termasuk Amerika dan China, tentunya.
Dalam pidatonya, Duta besar China untuk Amerika, Cui Tiankai mengatakan bahwa hubungan kerjasama antara China dan Amerika yang kuat dan stabil, telah memberikan hasil yang positif bagi perekonomian di kawasan Asia Pasifik dan dunia pada umumnya. Pada dasarnya pemerintah China menentang perang dagang, perang dingin atau sum-zero yang sedang terjadi, dan China mengatakan bahwa jalur diplomasi dan keterbukaan merupakan jalan yang tebaik bagi kedua negara dan atmosfir perekonomian dunia, kata Cui Tiankai di Universitas Harvard. Tetapi jika Amerika masih bersikeras dan tetap melakukan perang dagang, maka China pasti akan membalasnya.
Disisi lain Managing Director IMF Christine Lagarde, mengatakan bahwa sebaiknya para kepala negara tidak melakukan proteksionisme perdagangan seperti yang dilakukan oleh Amerika, karena akan memberikan dampak negativ bagi pertumbuhan ekonomi global yang mulai membaik.Dari fenomena diatas maka kita bisa meliat bahwa ketegangan perang dangang mulai mereda dan semua peluang akan terlihat pada masing masing penguatan atau pelemahan mata uang yang ada.JapanNegara Sakura ini memang agak unik, karena negara yang ingin melemahkan mata uangnya ini mulai menuai hasil atas QE yang di gelontorkan sejak 2013. Perekonomian Japan yang mulai membaik karena kebijakan moneter yang sangat ultra longgar ini dan normalisasi dari The Fed membuat neraca perdagangan negara ini membaik.Ketegangan perang dagang dan ancaman perang dinging membuat mata uang ini menjadi salah satu safe haven yag diburu, sehingga penguatan yen sangat merugikan pengusaha Japan.
Dilain sisi adanya skandal politik di kabinet Abe saat ini membuat tingkat kepercayaan akan pemerintah menjadi turun. Dalam berita yang dirilis oleh reuters mengatakan bahwa Bank of Japan akan mempertahankan program stimulus mengingat laju tingkat inflasi Maret melambat dibandingkan dengan bulan Febuari 2018, yaitu turun dari 1,5% menjadi 1,1%.Target kenaikan usdjpy 109 dengan target awal 108, dan jangan pernah lupa bahwa selalu ada resiko dibalik peluang yang terjadi. Besarnya resiko tentunya akan sama dengan peluang profit yang akan terjadi, tentunya anda pasti lebih mengetahuinya dibandingkan dengan saya.