Bagaimana Rapat Kebijakan Moneter BoE Memengaruhi Pound Sterling Minggu Ini?
Data inflasi Inggris yang negatif pekan lalu memberikan para pejabat Bank of England (BoE) kesempatan untuk mengendalikan inflasi yang tinggi di tengah lesunya aktivitas ekonomi dan masalah ketenagakerjaan di dalam negeri.
Sentimen pasar yang berhati-hati menjelang Rapat Kebijakan Moneter BoE, yang akan dirilis pada Kamis ini, menjadi tantangan bagi para pelaku pasar di tengah beragam sentimen yang muncul di pasar, meskipun bank sentral Inggris kemungkinan akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Keputusan suku bunga ini sangat dinantikan, bank sentral Inggris diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25%, meskipun ada risiko pengulangan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang mengejutkan seperti yang terjadi pada bulan Juni, mengingat inflasi Inggris jauh lebih tinggi daripada di negara-negara maju lainnya.
Pekan lalu, inflasi Inggris dirilis lebih lemah dari perkiraan, dengan CPI melambat menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,7%, CPI inti turun menjadi 6,9%, dan ukuran inflasi lainnya juga menurun secara menyeluruh. Alasan ini membuat pasar berspekulasi bahwa kemungkinan BoE menaikkan suku bunga sebesar 50 bps semakin berkurang. Alasan itu juga membuat nilai tukar Cable (GBPUSD) kembali turun dari level tertingginya di atas 1,3000.
Kebijakan BoE sejauh ini dianggap sudah sangat ketat, jadi apakah bank sentral akan memberi sinyal penghentian seperti yang dilakukan ECB pekan lalu? Jika iya, pound sterling dapat mengalami penurunan.
Meskipun demikian, kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% sudah hampir dipastikan, dengan pasar memproyeksikan 2 kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Sementara kenaikan 50 basis poin dapat membantu pound sterling terhadap dolar AS untuk kembali menembus ke atas level 1,30 dan mendorong nilai tukar pound sterling secara umum.
Dengan pengetatan kebijakan yang relatif berdekatan dengan waktu bank sentral lain yang tampaknya telah menyelesaikan kenaikan suku bunga terakhir mereka, maka nilai tukar pound sterling masih berpotensi menguat terhadap mata uang utama lainnya.
Meski saat ini Cable (GBPUSD) masih terus terseret di bawah level 1,2800 setelah turun dari level tertinggi Juli di level 1,3090, tetapi dengan kenaikan suku bunga 25 bps yang sudah hampir dipastikan, akan menopang pound sterling untuk kembali menguat. Namun demikian, pasangan ini masih harus berjuang untuk menembus kembali ke atas level level 1,2800, mengingat harga masih relatif jauh di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 200, yang menjadi indikator tren jangka panjang.
Penurunan ini juga terkonfirmasi melalui indikator Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan grafik bergerak di bawah level 50, meskipun mulai menjauhi dari area oversold (jenuh jual). Sehingga dengan dukungan faktor kebijakan suku bunga BoE, dan dinamika harga yang berhasil menembus indikator tren SMA dan RSI, pasangan dengan julukan Cable ini berpotensi naik menuju level 1,2800 terlebih dahulu. Potensi BELI dapat diantisipasi jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level 1,2800 untuk posisi jangka menengah dan jangka panjang.
Join Kanal Telegram Resmi : @fbsanalyticsinindonesia