Bantuan Keuangan Di Inggris Belum Dapat membuat GBPAUD Bullish
Negara Inggris saat ini masuk kedalam krisis ekonomi, keuangan dan geopolitik yang satu dengan lainnya saling berkait.
Sehingga Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berusaha membalikan kejatuhan system keuangan di negara nya dengan memasukan investasi asing senilai $13,4 milliar. Tentunya ini akan menambah beban hutang negaranya yang saat ini telah mencapai 97,2%, dimana hutang pemerintah ini dinilai sangat tinggi dan dikemudian hari dapat menjadi beban pada system keuangan negara tersebut.
Kenaikan pajak yang dicanangkan oleh Menteri Keuangan Inggris pada bulan September lalu setidaknya akan membebani 25 juta warga Inggris disaat pasokan bahan makanan, bahan bakar serta kekurangan tenaga kerja sedang menjadi masalah utama di negara tersebut. Sulit bagi negara ini untuk bangkit dalam waktu dekat walaupun aliran investasi asing sudah mulai masuk ke negara tersebut, sehingga pemulihan ekonomi Inggris akan berjalan dengan lambat kedepannya.
Berbeda hal nya dengan negara Australia yang saat ini sedang membuka penguncian, sehingga aktivitas bisnis dan pabrikan diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik dibandingkan dengan negara Inggris. Dengan neraca perdagangan Australia yang masih surplus 1,5 Milliar Dollar Australia sedangkan neraca perdagangan Inggris masih berada pada negative 3,7 Milliar Poundsterling membuat pair GBPAUD masih akan cenderung melemah kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Krisis yang terjadi di Inggris serta membaiknya pemulihan ekonomi di negara Australia akan membuat pair GBPAUD cenderung bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPAUD bergerak dalam range 1.8316 – 1.8583
Trading Plan :
Sell Limit 1.8497 – 1.8583 dengan target 1.8246 – 1.8316
Stoploss 1.8733
Grafik GBPAUD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.