Boris Johnson Mundur Dari Pemimpin Partai Konservatif
Boris Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif. Namun dia berniat untuk bertahan sebagai Perdana Menteri sampai musim gugur, melansir pemberitaan BBC pada hari Kamis, mengutip informasi dari orang-orang yang mengetahui informasi tersebut.
Sebenarnya harapan untuk Johnson mempertahankan posisi sebagai Perdana Menteri sudah tidak ada karena sejumlah menteri di pemerintahan, termasuk kepala Departemen Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid, mengundurkan diri sebagai bentuk protes karena Johnson dianggap kurang berintegritas dan arah kebijakannya juga membingungkan.
Lebih parah lagi, ketika Nadhim Zadawi, orang yang justru dipilih oleh Johnson untuk menggantikan posisi Rishi Sunak sebagai Menteri Keuangan, malah meminta Johnson untuk mengundurkan diri pada Kamis pagi. Tepatnya hanya 24 jam sebelumnya Zadawi diangkat.
Keputusan pengunduran diri Johnson sangat memengaruhi pasar keuangan Inggris, yang saat ini berada di bawah tekanan dari bola salju krisis energi yang tampaknya akan menyeret ekonomi inggris resesi di akhir tahun ini.
Di tengah spekulasi siapa pun yang menggantikan Johnson sebagai Perdana Menteri dipastikan akan memotong pajak. Karena ini upaya untuk menopang peringkat popularitas partai. Marwah Partai konservatif Ini telah anjlok ketika Johnson tersandung dari satu skandal ke skandal lainnya dalam beberapa bulan terakhir, berujung pada kerugian terbesar yang pernah dialami oleh partai petahana pada pemilihan sela paruh waktu bulan lalu.
Ekspektasi Pasar:
GBP/USD bullish dengan pemberitaan tersebut dengan pergerakan yang relatif stabil diperdagangkan pada rentang 1.1904 - 1.2005
Trading Plan:
Buy di level 1,1975 dengan target profit di area 1.1985 - 1.1995
Sell di level 1,1955 dengan target profit di area 1.1950 - 1.1940.