Correction or Pullback
The Fed telah merilis kebijakan moneter yang terbaru dengan keputusan untuk tidak menaikan suku bunga pada pertemuan dibulan mei ini. Didalam statement nya memang terlihat jelas bahwa The Fed tidak ada niat untuk membelokkan kebijakan moneternya untuk normalisasi disaat inflasi mulai naik mendekati 2%. Ada kata dari statement dari The fed yang baru yaitu “Inflation on a 12-month basis is expected to run near the Committee's symmetric 2 percent objective over the medium term. Risks to the economic outlook appear roughly balanced..” kata “ Symmetric” oleh para analis diartikan bahwa The Fed akan membiarkan inflasi berjalan diatas 2% tanpa harus terburu-buru untuk melakukan normalisasi dengan agresif. Ini yang membuat US Dollar terkoreksi dari pagi sampai menjelang pasar eropa di buka. Tetapi dari keseluruhan statement yang dirilis oleh The Fed, banyak ekonom menyakini bahwa bulan juni 2018, The Fed akan menaikan suku bunga nya, sehingga pelemahan US Dollar hanya bersifat koreksi/ sementara. Data NFP besok akan menjadi fokus para pelaku pasar untuk memperoleh informasi akan kekuatan sector tenaga kerja dan inflasi.
Disisi lain, ancaman dari penguatan US Dollar datang dari ancaman perang dagang, dimana Amerika sudah mengirimkan delegasinya ke Tiongkok tadi malam untuk mengadakan perundingan dengan pemerintah China. Pertemuan ini langsung disambut oleh intervensi liquiditas di pasar oleh People Bank of China, sehingga pelemahan Yuan mulai dilakukan sebagai antisipasi terhadap atas ketegangan yang akan terjadi dipasar nantinya. Perang dagang bisa terjadi, disaat Amerika masih memaksakan kenaikan tariff berikutnya senilai $100 Milliar, sedangkan China hanya bersedia untuk kenaikan tariff senilai $50 milliar.
Australia
RBA telah merilis kebijakan moneternya dengan tidak menaikan suku bunga pada pertemuan hari selasa lalu ditengah penurunan pertumbuhan ekonomi dari 0,7% menjadi 0,4%. Inflasi Australia yang stabil di 1,9% merupakan modal bahwa normalisasi akan terjadi, asalkan perang dagang tidak terjadi. Penguatan US Dollar, Perang dagang dan kekacauan market di China hanya akan melemahkan mata uang Aussie kedepannya.
Target penurunan AUDUSD adalah 0,7420 Dengan resiko diatas level 0,7603, dengan level entry JUAL di atas level 0,7540 an
Inggris
Inggris masih tidak dapat berkelit dari masalah brexit , dimana sekarang keputusan untuk tetap dalam perdagangan eropa atau keluar dari Europe's customs union. Ketegasan dari PM Inggris Theresa May dibutuhkan agar suara dalam parlemen dapat menjadi satu, sehingga memudahkan bagi dirinya untuk melakukan negoisasi dengan Presiden uni eropa. Keadaan geopolitik inggris yang menghabiskan banya waktu dan tenaga, tentunya membuat angka pertumbuhan di inggris turun 0,3%. Data inflasi juga menurun dari 2,7% menjadi 2,5% serta bertambah besarnya deficit neraca perdagangan negara ini.
Koreksi kenaikan GBPUSD pasti terjadi karena penurunan selama 6 hari berturut turut pasti menghasilkan suatu koreksi. Level untuk menjual GBPUSD ada pada areal 1.3620 an – 1.3690an dengan target 1.3490 an . Resiko pasti selalu ada, disaat harga sudah melewati level 1.3770 an.