Emas Masih Dalam Tekanan Turun
Pergerakan grafik harga emas dunia masih berada dalam tekanan turun pada pekan ini
Kembali melemahnya harga emas terjad akibat kekhawatiran market serta antisipasi investor terhadap peluang terjadinya tapering oleh bank sentral amerika The Fed. Pada beberapa pertemuan sebelumnya gubernur The Fed Jerome Powell beberapa kali sudah menyatakan rencananya untuk melakukan pengurangan pembelian aset pada tahun ini. Kebijakan tersebut diambil mengingat adanya perkembangan pemulihan ekonomi Amerika ditengah situasi pandemi covid 19.
Jika kita telaah lebih lanjut tentang data ekonomi Amerika, maka kita akan dapati beberapa pemulihan di berbagai sektor, diantaranya dari data tingkat Pertumbuhan GDP yang mencapai level 6.6%, Pertumbuhan Tingkat GDP Tahunan yang mencapai level 12.2%, Tingkat Pengangguran yang turun ke level 5.2%, serta tingkat inflasi yang tumbuh 5,4%. Dari beberapa pemulihan data ekonomi tersebut juga akhirnya memberi dampak terhadap penguatan terhadap index USD yang saat ini berada pada level 92.7 dan juga Imbal hasil 10Y Yield Amerika yang menguat dan kini berada pada level 1.34%.
Analisa Teknikal
Tidak hanya secara fundamental emas tertekan, tapi juga secara teknikal. Sejak pekan lalu emas telah membentuk sebuah pola Bearish Harami yang terbentuk pada timeframe daily, dan tentu pola bearish kuat terseut memberi efek penurunan bagi harga emas pada pekan ini.
- Indikator stokastik masih berada di bawah level 20, dan
- Histogram Indikator MACD juga masih berada di bawah garis signal line
Beberapa indikator tersebut dapat memberikan tekanan turun lanjutan bagi pair XAUUSD
Indikasi: Bearish
Strategi: Sell di level 1790 - 1800
Take Profit: 1780 - 1774
Resisten: 1805 - 1810
Stop Loss: 1818
Grafik Emas Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.