EURUSD Cenderung Melemah Kedepannya
Presiden ECB Christine Lagarde pada wawancara dengan kantor berita Bloomberg mengatakan akan membuat strategy kebijakan baru.
Lagarde akan membuat kebijakan yang mentolerir angka inflasi diatas 2% disaat negara dikawasan Eropa mempunyai angka inflasi yang rendah, dimana kebijakan ini merupakan cerminan bahwa ECB tidak akan menarik likuiditas dalam waktu dekat. ECB akan melakukan pertemuan untuk menetapkan kebijakan moneternya pada tanggal 22 Juli 2021.
Rencana kebijakan moneter ini tentunya akan berdampak pada mata uang Euro yang saat ini diperdagangkan stabil di level 1.1850 terhadap US Dollar. Pasangan mata uang ini akan dapat melemah disaat mata uang US Dollar diperdagangkan menguat disaat menjelang testimoni semi annual Gubernur Bank Sentral The Fed Jerome Powell yang akan memberikan kesaksian didepan kongres pada hari rabu dan kamis minggu ini.
Tingginya angka inflasi yang terjadi saat ini di Amerika Serikat dapat mendorong The Fed untuk segera menarik likuiditasnya di pasar uang. Dari survey yang dilakukan oleh The Fed New York terlihat adanya peningkatan ekspektasi terhadap inflasi median selama 12 bulan kedepan melonjak menjadi 4,8%. Sedangkan untuk 3 tahun kedepan di proyeksikan bahwa inflasi di negara tersebut berada pada level 3,6%, sehingga kedepannya diprediksi mata uang US Dollar dapat terus menguat.
Efek Terhadap Pasar
Adanya keinginan dari ECB untuk mengubah strategy kebijakan inflasi yang tinggi, akan membuat pelonggaran likuiditas di negara Uni Eropa masih akan terus berlanjut dan membuat pair EURUSD cenderung bearish kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1786 – 1.1933
Trading Plan :
Sell Limit 1.1891 – 1.1933 dengan target 1.1722 – 1.1786
Stoploss 1.2009
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.