EURUSD Koreksi Naik Saat Terjadi Pelemahan US Dollar
Mata uang US Dollar terkoreksi turun setalah mencapai 13 bulan tertinggi, dan tentunya ini di manfaatkan oleh mata uang Euro untuk menguat.
Walaupun The Fed akan menarik likuiditas nya dengan cara pengurangan program QE diakhir bulan ini, mata uang US Dollar akan terus terkoreksi turun sampai menjelang data inflasi di rilis pada hari Rabu minggu ini.Disisi lain negara Uni Eropa mendapatkan angka inflasi naik dari 3,7% menjadi 4,1%, dan diprediksi oleh para petinggi negara tersebut bahwa kenaikan angka inflasi ini hanya bersifat sementara dan tahun depan kemungkinan akan terjadi penurunan.
Mereka mengatakan bahwa adanya dorongan kekuatan akan pemulihan ekonomi, membuat harga menjadi naik serta adanya gangguan pada rantai pasokan. Kenaikan upah disaat terjadi pemulihan ekonomi tentunya akan menjadi factor utama, kenaikan angka inflasi di negara Uni Eropa, sehingga Bank Sentral Eropa ECB dapat mulai melakukan pengurangan program QE pasca pandemic, menjadi lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Program QE dari ECB akan berakhir pada bulan Maret tahun depan.
Efek Terhadap Pasar
Koreksi turun atas penguatan mata uang US Dollar serta naiknya angka inflasi di Uni Eropa membuat mata uang EURUSD cenderung bullish kedepannya
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1573 – 1.1665
Trading Plan :
Buy Limit 1.1513 – 1.1573 dengan target 1.1620 – 1.1665
Stoploss 1.1415
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.