GBPJPY Melanjutkan Kenaikan Di Tengah Wacana Pimpinan Baru BOJ
Setelah sempat mengalami tekanan jual memasuki perdagangan tengah hari di Asia, GBPJPY berupaya melampaui level resistance kritis 161.00 dari dua sesi perdagangan terakhir. GBPJPY kemungkinan akan bergerak volatil di tengah perbincangan atas tinjauan kebijakan pelonggaran selama satu dekade di bawah kepemimpinan Bank of Japan (BoJ) yang baru nantinya.
Diskusi tentang pertimbangan kelanjutan kebijakan moneter ultra-longgar oleh BoJ semakin memanas. Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah dan BoJ harus mendiskusikan hubungan mereka dalam memandu kebijakan ekonomi setelah dia menunjukkan gubernur Bank of Japan (BoJ) baru pada April mendatang.
Sementara itu, Bank of England (BOE) telah menempatkan eksekusi yang buruk dari Otoritas Regulasi Prudential karena sistem manajemen risiko mereka yang salah setelah bank menghadapi eksposur yang tinggi karena volatilitas pasar yang tinggi di di tahun 2022.
Investor saat ini sedang menunggu rilis data kegiatan ekonomi yang terdiri dari rilis data Produk Domestik Bruto (PDB), Produksi Industri, dan data Produksi Manufaktur, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Reaksi Pasar
Peninjauan kembali administrasi Jepang dan BOJ akan kebijakan ultra-longgar mereka selama satu dekade di bawah kepemimpinan baru BOJ sedikit menopang yen, sementara pound sterling dapat menunjukkan langkah signifikan setelah rilis data aktivitas ekonomi Inggris.
Tren
GBPJPY masih gagal melampaui level resistance kuat di level 161.00 di saat BOJ tengah mendiskusikan jalan keluar dari kebijakan ultra-longgarnya.
Rencana Perdagangan
Potensi Buy GBPJPY pada level 161.10 jika berhasil menembus ke atas level resistance kuat di 161.00 dengan target profit pada level 161.50/161.60.
Potensi Sell GBPJPY pada level 160.70 jika terjadi koreksi dengan target profit pada level 160.30/160.20.