GBPUSD Gagal Menembus Support Kuat
Pergerakan nilai tukar pasangan mata uang GBP terhadap US Dollar gagal ditutup di bawah level support kuat yang terbentuk pada timeframe Daily
Pair GBPUSD justru secara mengejutkan mampu bertahan dan kembali terkoreksi naik pada perdagangan kemarin. Sebelumnya GBPUSD sempat turun cukup tajam akibat kebijakan The Fed yang cenderung Hawkish dengan menyatakan rencananya untuk melakukan program pengurangan stimulus pada tahun ini atau dikenal dengan istilah Tapering.
Namun kini index US Dollar justru berbalik melemah dari sebelumnya menguat di level 93.5 kini turun ke level 93.0. Hal ini terjadi akibat meredanya masalah resiko global terutama masalah utang perusahaan properti negara China yakni Evergrande setelah pemerintah China memberikan bantuan terhadap utang perusahaan raksasa properti tersebut.
Disisi lain Bank Sentral Inggris BoE pada pertemuan kemarin memberikan isyarat akan adanya kenaikan tingkat suku bunga, hal ini disebabkan oleh meningkatnya inflasi di negara tersebut. Tingkat Inflasi negara Inggris diperkirakan akan menyentuh level 4% pada tahun ini. Kemudian BoE Juga diprediksi akan mengambil langkah yang sama dengan The Fed untuk menarik likuiditas pada tahun ini serta merencanakan kenaikan tingkat suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
Kondisi tersebut akhirnya membawa pasangan mata uang GBPUSD bergerak menguat pada perdagangan pekan ini.
Analisa Teknikal
Secara teknikal Pair GBPUSD telah menguji level support kuat dan tidak mampu menembusnya, sehingga pergerakan grafik GBPUSD pada timeframe daily menciptakan sebuah pola Triple Bottom.
Selain itu indikator Fractals juga telah berada di bawah candle daily, serta indikator Stokastik telah cross ke atas.
Beberapa indikasi tersebut tentu memberi sinyak kenaikan terhadap pair GBPUSD
Indikasi: Bullish
Strategi: Buy di level 1.3700 - 1.3689
Take Profit: 1.3761 - 1.3798
Support: 1.3616
Stop Loss: 1.3571
Grafik GBPUSD Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.