Indikator Kebijakan The Fed
Berbicara masalah arah mata uang, maka sama saja dengan membicarakan masalah Faktor Keuangan dan Ekonomi suatu Negara. Pertanyaan apakah Bank sentral akan menaikan / menurunkan suku bunga , penambah/ menarik QE atau menurunkan balance sheet bank sentral, tentunya akan mudah sekali menjawabnya jika manual book dari kebijakan bank sentral telah kita kuasai. Dengan mempergunakan/ melihat tools yang sama dengan tools yang dilihat oleh bank sentral maka kita dapat memprediksi pelemahan atau penguatan mata uang dinegara tersebut.
Saat ini The Fed harus membuat suatu panduan baru guna meneruskan kebijakan moneter The Fed yang sudah tersusun rapi sejak krisis moneter di Amerika ditahun 2008. Pencapaian target The Fed dan normalisasi yang dilakukan sejak tahun 2015 membuat pertumbuhan ekonomi Amerika bergerak cepat melebih negara lainnya di dunia. Untuk itu di tahun 2018 The Fed harus mempunyai indicator baru yang dapat menentukan kebijakan moneternya sehingga pasar tidak terjadi over heating dan dapat menyebabkan resesi dikemudian hari.
Akhir akhir ini kita melihat bahwa para pelaku pasar sudah melihat Prediksi akan Kenaikan suku bunga The Fed dengan tidak hanya melihat dari data tenaga kerja dan data factor inflasi semata, tetapi imbal hasil obligasi tenor 10 tahun, saat ini dilihat pelaku pasar sebagai indicator. Mengapa ini menjadi penting? Karena dengan indicator tersebut maka kita dapat melihat kapan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga, atau pelaku pasar bias mengetahui Resesi sebelum krisis moneter dapat terjadi, karena pada prinsipnya, kenaikan imbal hasil tenor 2 tahun yang telah melebihi imbal hasil tenor 10 tahun dapat dipastikan sebagai indicator sebelum terjadi krisis moneter. Tetapi saat ini kita masih melihat indicator tersebut masih akomodatif bagi The Fed menaikan suku bunganya
EROPA
Perjananan presiden Trump ke negara Eropa guna hadiri KTT negara NATO akan diakhiri dengan pertemuan dengan Presiden Rusia. Banyak kecaman atas pernyataan Trump yang membuat petinggi negara NATO menjadi kurang nyaman dan mereka beranggapan bahwa Pertemuan Trump dengan Rusia , lebih hangat dibandingkan Trump dengan negara sekutunya. Trump kecewa terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh Amerika guna anggaran belanja NATO , sangat besar dibandingkan dengan anggota NATO lainnya. Sehingga Amerika harus menyisihkan sekitar 3% lebih dari GDP nya, sedangkan negara anggota lainnya hanya kurang dari 2% GDP.
Ketidaknyaman ini dan pertemuan antara China – Jerman , tentunya tidak akan dapat melepaskan eropa dari perang dagang Amerika – Uni Eropa. Walaupun akan banyak insentif dari Amerika terhadap Uni Eropa dikemudian hari, tetapi para pelaku pasar , masih ragu untuk menanamkan modalnya di benua tersebut.
Target penurun EURUSD ke level 1.1560 an akan terjadi jika support kuat di level 1.1630 an dapat dilewati. Koreksi akan terjadi sampai batas level 1,1740 an