Inflasi Tahunan Inggris Lampaui Ekspektasi, BoE Tertekan
Indeks Harga Konsumen (CPI) atau laju inflasi Inggris dalam 12-bulan berada di 9,4% di Juni, meningkat signifikan dari 9,1% pada bulan Mei. Bahkan angka tersebut di atas perkiraan yakni di angka 9,3%, Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada Rabu, melaporkan.
Sementara itu, inflasi inti, tidak termasuk produk makanan dan energi, turun menjadi 5,8% pada tingkat tahunan di bulan lalu dibandingkan 5,9% yang di bulan Mei, relatif tidak jauh di atas perkiraan pasar sebesar 5,8%. Sementara laju inflasi bulanan Inggris di angka 0,8% pada Juni dari 0,7% di bulan sebelumnya.
Data inflasi kali pun semakin menjadi tekanan baru bagi Bank of England untuk menaikkan suku bunga lebih agresif, memperburuk perlambatan ekonomi Inggris dalam beberapa bulan terakhir, yang telah memperlihatkan runtuhnya kepercayaan konsumen dan serentetan penurunan pendapatan dari perusahaan yang mengandalkan konsumen dalam negeri.
Pengaruh Ke Pasar:
Reaksi awal pasar terhadap data inflasi Inggris, GBP/USD relatif tidak menunjukkan pergerakan signifikan di atas level 1,2000, dan hingga saat ini diperdagangkan di atas 1,2017. Namun, GBP/USD masih mencatat kenaikan untuk hari keempat berturut-turut hingga sesi Rabu dan kembali mendekat ke level tertinggi dua minggu yang dicapai di sesi kemarin, meskipun kenaikan tersebut masih belum menunjukkan bullish yang meyakinkan dan masih gagal menembus area 1,2040.
Di sisi lain, di tengah menyusutnya peluang kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve akhir bulan ini melemahkan dolar AS. Bahkan, beberapa anggota FOMC pekan lalu justru isyaratkan kemungkinan akan mempertahankan kenaikan suku bunga 75 bps di pertemuan kebijakan pada 26-27 Juli mendatang.
Tren:
Tren GBP/USD Bearish menghentikan tren kenaikan sejak di pembukaan sesi Rabu dan berpotensi menembus level 1.2000.
Trading Signal:
Sell GBP/USD di level 1.1990 jika berhasil menembus level 1.2000. dengan target profit 5 – 10 pip.
Buy GBP/USD di level 1.205, jika gagal mempertahankan harga di bawah 1.2000 dengan target profit di area 1.2015-1.2020