Ketegangan Perang Dagang AS dan China Berlanjut
Perang dagang Amerika Serikat – China masih berlangsung dan merambah kesemua sector industry dan pertanian, saat Amerika Serikat mulai menuduh China atas pencurian kekayaan intelektual/ teknologi milik Amerika, maka administrasi Trump mulai menabuh genderang perang dengan menaikan tariff Baja dan Alumunium yang masuk ke Amerika Serikat. China yang merasa tuduhan itu sangat tendensius dan membawa masalah ini ke siding WTO. Administrasi Trump kembali menuduh China menempelkan alat perekam didalam sirkuit computer yang diproduksi dan di ekspor ke Amerika guna mencuri teknologi negeri Paman Sam ini.
Angkatan laut Amerika sampai ke kongres Amerika mulai ricuh dengan hasil temuan ini. Dan akhirnya perusahaan China , Fujian Jinhua Integrated Circuit Co Ltd masuk dalam entitas yang tidak dapat membeli komponen, perangkat lunak dan barang barang berteknologi tinggi dari perusahaan perusahaan Amerika seperti perusahaan semikonduktor AS Micron Technology Inc. Perusahaan China ini adalah perusahaan ke dua yang bermasalah dengan pemerintah Amerika Serikat, yang sebelumnya adalah perusahaan peralatan telekomunikasi China ZTE Corp yang nyaris mendapatkan kartu merah untuk memasukan produk nya ke Amerika.
Perang dagang ini sulit untuk dihentikan karena kedua negara tersebut adalah negara super power yang telah beradu tariff atas perdagangan, dengan penetapan tariff untuk barang China senilai $250 milliar dan pabean China telah menetapkan kenaikan tariff barang Amerika Serika senilai $110 milliar. Dalam putaran pertemuan antara delegasi Amerika dan delegasi China, baik di Beijing maupun di Washington, tidak pernah ada kata sepakat. Keadaan perang dagang ini dapat mereda apabila Presiden Trump bertemu dengan Presiden Xi, dan dijadwalkan aka nada KTT – G20 di Argentina akhir bulan November 2018. Hanya pertemuan keduanya yang dapat membuat ketidakpastian di pasar uang akan mereda.
AUSTRALIA
Pasar uang akan terus sideways sampai ada berita / data ekonomi yang cukup signifikan dalam menggerakan pasar kedepannya. Perseteruan dagang AS – China dan spekulasi akan kenaikan suku bunga oleh The Fed, akan membuat pair mata uang AUDUSD akan tertekan turun sampai kelevel 0,7040 an. Sedangkan koreksi kenaikan AUDUSD akan lebih dipengaruhi oleh adanya kekuatan ekonomi China saat perang dagang terjadi, dimana GDP China yang lebih dari 6,5% dan inflasi yang stabil di tingkat 2,5% serta adanya surplus perdagangan barang – jasa senilai $70 Milliar, memang bukan saingan Amerika yang mempunyai pertumbuhan hanya 3% dengan deficit neraca perdangan. Keadaan ini dapat membuat pai AUDUSD terapresiasi sampai ke level 0,7140 an. Tetapi secara umum pergerakan pair AUDUSD sideways dengan kecenderungan tekanan Turun.