Outlook Minyak Mentah: XTIUSD Berpotensi Lanjutkan Kenaikan Karena Konflik Timur Tengah
Menyusul kenaikan 5% pada hari Jumat, harga minyak mentah melepas sebagian dari kenaikan tersebut pada hari Senin dan Selasa. Namun, penurunan ini kemungkinan hanya koreksi sementara sebelum harga minyak kembali mencatat kenaikan.
Penurunan harga minyak ini, membuat para trader kemungkinan besar telah menetapkan posisi spekulatif panjang minggu lalu dan pada akhirnya mengambil keuntungan, memutuskan untuk keluar dari posisi yang berjalan. Karena tidak adanya eskalasi lebih lanjut dalam krisis Timur Tengah selama akhir pekan. Ini adalah salah satu penjelasan yang masuk akal di balik pelemahan harga minyak yang diamati pada dua hari terakhir ini.
Sementara itu, aktivitas bisnis sektor jasa AS kembali mengalami ekspansi dengan stabil di kuartal ketiga setelah perlambatan singkat dan hampir tidak terlihat di kuartal kedua, menurut survei bisnis. Namun, ekspansi ini mendorong kenaikan harga yang lebih cepat, menempatkan rencana disinflasi bank sentral dalam bahaya dan berpotensi menyebabkan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Hal ini pada gilirannya, suku bunga yang lebih tinggi akan meredam belanja yang sensitif terhadap suku bunga dan kemungkinan akan menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat dalam konsumsi minyak pada tahun 2024. Tekanan inflasi masih berlanjut meskipun harga minyak, gas, dan beberapa bahan mentah lainnya turun dari level tertingginya di awal hingga pertengahan tahun 2022 sebagai dampak dari pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu, CEO Saudi Aramco pada hari Selasa mengatakan bahwa perusahaannya dapat meningkatkan produksi minyak dalam beberapa minggu jika diperlukan, karena konsumsi minyak global akan mencapai rekor pada akhir tahun. OPEC+, yang terdiri dari negara-negara OPEC dan sekutu-sekutu utama termasuk Rusia, telah memangkas produksi sejak tahun lalu sebagai tindakan pencegahan untuk menjaga stabilitas pasar.
Ke depan para pelaku pasar, khususnya investor pasar minyak tengah menantikan rilis data persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, pada hari Selasa dan Energy Information Administrator (EIA) pemerintah pada hari Rabu, yang akan menjadi petunjuk arah pasar minyak AS dan global dan mengarahkan pergerakan XTIUSD selanjutnya.
Analisa Teknikal Minyak WTI (XTIUSD)
Secara teknikal, XTIUSD sampai pertengahan pekan ini berhasil melanjutkan rebound di perdagangan hari Selasa, setelah di awal pekan ini sempat melemah. Dengan harga saat ini bergerak di atas Moving Average (SMA) 50 dan 100, namun harga relatif dekat di atas lintasan SMA200. Pergerakan candlestick pada timeframe H2 menunjukkan pembalikan harga dengan pola double top meski memerlukan konfirmasi dari candlestick selanjut. Ini terlihat pada indikator Relative Strength Index yang membentuk parabola turun meski masih di atas level tengah RSI.
Kenaikan yang berlanjut pada harga minyak WTI berpotensi membawa XTIUSD naik menuju level 88,50, jika berhasil menembus level resistance terdekatnya di level 87,75 dan level Resistance selanjutnya di level 88,47. Akan tetapi, jika harga minyak dunia kembali melemah, akan berpotensi membawa XTIUSD kembali turun menuju level 86,50 yang menjadi level Support terdekatnya hingga ke level 85,70, level support selanjutnya.