Perang Dagang Amerika China Kembali Berkobar
Presiden Trump sepertinya memang tidak berniat untuk mengakhiri perang dagang dengan pemerintah China. Ini terlihat dari keputusan Trump yang akan menaikan tariff senilai $200 milliar pada hari senin ini, untuk barang yang di import dari China. Ancaman ini langsung di respon oleh pemerintah China dengan :
- Membatalkan pertemuan KTT – perjanjian dagang Amerika China yang sedianya digelar pada tanggal 20 september 2018 atau 4 hari sebelum kenaikan tariff. Alasan China adalah merasa bahwa Amerika menaruh pistol dikepala delegasi China disaat perundingan berlangsung.
- Melakukan pembalasan dengan menaikan tariff product Amerika yang masuk ke China senilai $60 milliar.
Disisi lain Amerika menerapkan sanksi bagi militer China, karena membeli pesawat tempur dan peralatan rudal dari darat – ke udara buatan Rusia. Jika dilihat dari sudut pandang kerjsama bilateral antara China – Rusia, memang tidak ada yang salah, sehingga kedua negara besar ini melakukan pembelian peralatan tempur. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang kepentingan Amerika, maka ini sangat membahayakan posisi negara tersebut sebagai super power. Melakukan perang dagang dengan China serta menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden di tahun 2016 adalah suatu cara bagi administrasi Trump untuk melemahkan dominasi kedua negara super power tersebut. Untuk itu hari selasa besok para pelaku pasar akan menunggu pidato Presiden Trump pad Sidang Umum PBB ke -73 di New York.
AUSTRALIA
Tidak ada kesepakatan dagang Amerika – China hanya akan membuat Aussie terpuruk. Kenaikan mata uang Aussie hanya dikarenakan adanya factor teknikal semata.
Channel down trend AUDUSD masih tidak dapat dilewati dan tentunya tekanan turun AUDUSD ke level 0,7200 – 0,7230 an. Koreksi pair ini dapat terjadi ke level 0,7290 – 0,7300 an.
INGGRIS
Tidak pernah Theresa Mey kecewa dan melontarkan pesimisme disaat proposal perjanjian pasca Brexit Inggris di tolak Uni Eropa. Begitupun sebaliknya proposal Uni Eropa secara umum tidak dapat diterima delegasi Inggris. Kebuntuan pejanjian pasca Brexit membuat GBPUSD akan meneruskan penurunannya sampai ke level 1.3010 an dengan koreksi maksimal ke level 1,3140 an
JAPAN
Bank of Japan tidak merubah suku bunga nya tetapi secara diam diam mereka mulai mengurangi porsi pembelian JGB. Naiknya pertumbuhan jepang dan tingkat inflasi yang telah melebih 1% merupakan prestasi bagi negara yang terkenal “ DEFLASI”. Taper dapat dimungkinkan kedepannya , tetapi tekanan The Fed yang akan menaikan suku buga minggu ini dapat mengantarkan USDJPY naik ke level 112.80 an dan maksimal ke level 114.00 an, dengan koreksi 111.80 an