Perang Dagang Amerika dan Uni Eropa
Sikap proteksionis Amerika, tidak saja dirasakan oleh negara tirai bamboo China, tetapi berdampak pula keseluruh negara di dunia termasuk negara sekutu Amerika di Uni Eropa. Banyak sekali keputusan sepihak dari administrasi Trump yang mengecewakan pemimpin Uni Eropa, antara lain :
- Keluar dari dari perjanjian iklim di Paris
- Keluar dari kesepakatan nuklir Iran
- Menaikan tariff Baja dan Alumunium
- Memindahkan Ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem
- Ikut campur dan mengkritik urusan politik dalam negeri Jerman
Semua yang dilakukan oleh Amerika tentunya membuat negara Uni Eropa marah sehingga memberikan sanksi terhadap product Amerika, termasuk sepeda motor besar Harley Davidson. Naiknya tariff untuk product Harley dipatok 20% oleh Uni Eropa dan berakibat perusahaan sepeda motor tersebut berniat memindahkan produksinya ke Thailand guna mendapatkan pajak international dan bukan pajak ekslusif super mahal, yang diperuntukan bagi Amerika oleh Uni Eropa. Masalah pemindahan pabrik dan pengurusan agar mendapat pajak standart international, tentunya tidaklah mudah dan akan memakan waktu berbulan bulan, sehingga pimpinan Harley Davidson merasa pesimis untuk dapat memenuhi permintaan product Harley dalam waktu dekat dan dipastikan akan membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Saham Harley Davidson turun 6% dan artinya sudah turun 18% dari awal tahun 2018 dan relokasi produksi Harley, membuat Partai Republik angkat bicara karena ratusan sampai ribuan rakyat Amerika akan kehilangan pekerjaan.
Disisi lain motor negara Uni Eropa, yaitu Jerman sedang dalam sorotan dunia, karena kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel atas reformasi serta kebijakan masalah pengungsi yang masuk ke wilayah Uni Eropa , mendapat tentangan baik dari politisi dalam negeri maupun pimpinan negara Eropa. Kebijakan ini pula adalah salah satu penyebabkan Inggris keluar dari Uni Eropa dan dikenal dengan Brexit. Didalam KTT – Uni Eropa di Brussel sejak kemarin dan hari ini, beum terjadi kesepakatan masalah imigrasi atau pengungsi, dan jika Merkel sampai berhasil mempengaruhi negara Uni Eropa, bukan berarti dia dapat mengatasi perbedaan pendapat politik masalah pengungsi ini didalam negerinya. Partai CSU merupakan partai pendukung Merkel yang menentang kebijakan masalah imigran, yang tentunya akan menimbulkan gesekan keras apabila Kanselir Jerman tersebut memberhentikan Menteri Dalam Negeri nya yang berbeda pendapat dari partai CSU.
Didalam negeri Amerika tentunya masih ada suatu perbedaan pandangan mengenai masalah laju tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonominya. Apakah benar pertumbuhan ekonomi Amerika sangat pesat sehingga dapat menarik investor masuk ke negeri Paman Sam tersebut. Dalam wawancara mantan petinggi The Fed , Janet Yellen di Paris oleh kantor berita Reuters, dikatakan bahwa Pemotongan Pajak yang mencapai $1,5 trilliun dan Naiknya anggaran belanja pemerintah Amerika, tidak serta merta meningkatkan produktivitas. Sehingga dengan rendahnya tingkat pengangguran dan rendahnya produktivitas, merupakan jawaban bahwa inflasi di Amerika cenderung dalam tekanan selama ini. Dan saat ini dimana inflasi sudah mulai meningkat secara moderat, maka sudah selayaknya The Fed , yang merupakan lembaga independen, tidak terpengaruh dalam tekanan pemerintah Trump guna menjalankan fungsinya sebagai regulator moneter Amerika. Kita sudah mengetahui bahwa administrasi Trump menghendaki suku bunga rendah guna menjalankan kebijakan fiscal mereka. Terlepas dari itu semua maka pasar masih bepegang bahwa kebijakan monter The Fed untuk menaikan suku bunga 4x dalam tahun ini, tentunya akan membuat penguatan US Dollar kedepannya.
Bicara masalah analisa fundamental maka akan berbicara masalah jangka waktu yang panjang atau long term, sehingga pergerakan pergerakan kecil dalam waktu singkat tidak dapat mewakili kejadian arah market besar atau perubahan secara fundamental tentunya
EROPA
Tantangan KTT- Brussel adalah kesepakatan masalah reformasi uni eropa dan masalah imigran yang masuk ke wilayah Eropa. Walaupun sudah ada tanda ini akan kesepakatan masalah imigrasi antara Jerman dengan negara uni eropa tapi masalah politik apalagi masalah krisis keuangan, walaupun Yunani tidak akan mengambil langkah keluar dari Uni Eropa walaupun masih terlilit masalah hutang.
Krisis politik dan keuangan di Uni Eropa saat ini dan ditambah oleh eskalasi perang dagang Amerika – Uni Eropa yang tidak kunjung mereda, akan membawa EURUSD kelevel 1.1570 an dengan potensi koreksi pada level 1.1700 an
EURUSD Timeframe Daily
INGGRIS
Perang dagang Amerika – Uni Eropa , berdampak pula pada negara Inggris. Seperti kita ketahui bahwa semenjak Brexit, maka Inggris mempunyai masalah dengan kesepakatan pabean dengan Uni Eropa, sehingga pabrikan mobil Eropa yang di produksi di Inggris terancam tutup. Ini tentunya akan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi inggris.
Sama seperti negara Uni Eropa, Inggrispun terkena dampak ganda dari kebijakan Trump dan kebijakan Uni Eropa, baik dalam perdagangan, maupun sector keuangan. Sehingga akan membawa GBPUSD cenderung akan tertekan kelevel 1.3030 an dengan koreksi yang dapat mencapai level 1.3200 an.
GBPUSD Timeframe Daily