Perang Dagang Kembali Memanas
Gencatan senjata perang dagang Amerika – China yang telah beberapa minggu terjadi belakangan ini, terlihat kembali memanas setelah Presiden Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang dapat saja terjadi setelah pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020.
Pernyataan tersebut tentunya membuat pasar keuangan panik dan indeks Dow jones turun lebih dari 1%., karena para pelaku pasar memperkirakan bahwa administrasi Trump akan tetap menaikan tariff barang barang China pada tanggal 15 Desember.
Perang dagang yang sedianya mereda dan akan masuk dalam tahap pertama perjanjian dagang, terpaksa harus mundur beberapa waktu karena pernyataan Trump. Keadaan ini tentunya sebagai jawaban Amerika Serikat atas ditandatanganinya UU HAM Hongkong dan Permintaan penghapusan tariff barang China sebelum perjanjian dagang tahap pertama di sahkan oleh presiden kedua negara super power tersebut.
Selain memanasnya perang dagang Amerika – China, Presiden Trump juga akan menaikan tariff barang barang product Prancis seperti champagne, tas dan barang mewah lainnya yang di ekspor ke Amerika Serikat.
Rencananya barang barang tersebut akan dinaikan 100%, karena pernyataan Presiden Prancis yang menyinggung Amerika Serikat dalam sidang NATO , serta pengesahan Undang Undang Perpajakan bagi iklan di Media Sosial seperti Facebook, Google dan lainnya sebesar 3% oleh Pemerintah Perancis.
Keadaan ini tentunya menambah keyakinan para pelaku pasar bahwa Presiden Trump akan menaikan tariff barang, jika terjadi perselisihan dengan pemerintah Amerika Serikat. Brazil dan Argentina merupakan negara lainnya yang akan terkena kenaikan tariff untuk product baja dan aluminium.
Keberadaan perang dagang yang kembali memanas, tentunya membuat para pelaku pasar, kembali memburu safe haven termasuk emas. Range harga emas diprediksi akan berfluktuasi pada level harga $1474 - $1504/ troyounce.
Trading Plan :
Buy Limit 1474 dengan target 1504
Gold Timeframe Daily