USDCAD Masih Tertahan Di Dekat Level Support 13700
Dolar AS kembali dilirik setelah kemarin turun tajam yang menyeret dolar AS ke level 1.3705, yang menjadi faktor utama aksi beli USDCAD. Data inflasi konsumen AS yang lebih kuat yang dirilis pada Kamis menegaskan kembali optimisme pasar atas kenaikan suku bunga 75 bps keempat berturut-turut oleh Federal Reserve pada November mendatang. Tak pelak, sentimen ini terus menjadi penopang penguatan imbal hasil obligasi AS dan bertindak sebagai penarik greenback.
Perputaran dalam sentimen risiko global mungkin sedikit membatasi kenaikan yang berarti untuk safe-haven dolar AS dan pasangan USDCAD khususnya. Penurunan pasangan mata uang ini juga tertahan di tengah sentimen terhadap harga minyak mentah yang tenang, yang dapat melemahkan loonie. Namun, faktor fundamental tampaknya masih mendukung dolar bullish.
Saat ini, pasar masih dikhawatirkan oleh potensi runtuhnya perekonomian atas meningkatnya biaya pinjaman, risiko geopolitik, dan lonjakan kasus COVID-19 di China yang berimbas pada berkurangnya permintaan bahan bakar, yang pada gilirannya dapat membebani harga minyak mentah.
Reaksi Pasar:
Pelaku pasar saat ini fokus pada kalender ekonomi AS, yang akan merilis angka Penjualan Ritel bulanan, Sentimen Konsumen Prelim Michigan, dan Indeks Ekspektasi Inflasi. Selain itu, dinamika harga minyak dapat menghasilkan peluang perdagangan jangka pendek di sekitar pasangan USDCAD.
Tren:
USDCAD melanjutkan kenaikan menembus level resistance penting lainnya 1.3800 dalam upaya menelusuri penurunan semalam.
Trading signal:
Upaya retracement penurunan membuka peluang buy USDCAD pada level 1.3845 dengan target profit pada level 1.3855/1.3860.
Potensi Sell USDCAD pada level 1.3721 dengan target profit pada level 1.3711/1.3706
