USDCHF Rebound Dari Penurunan Intraday Di Tengah Penguatan Kembali Dolar AS
USDCHF rebound dari penurunan intraday di sesi Asia pada Senin (09/10/2023) dan saat ini diperdagangkan di area 0,9115/0,9120 setelah dolar AS menghadapi tekanan atas konflik militer Palestina-Israel. Selain itu, data Nonfarm Payrolls AS yang dirilis pada hari Jumat sempat gagal mendukung USDCHF lanjutkan kenaikan.
Pecahnya perang di Timur Tengah antara Hamas dan Israel menjadi kekhawatiran yang terus diawasi oleh pasar, yang berpotensi semakin meningkat dan meluas ke bagian lain di wilayah tersebut, sehingga menimbulkan ketidakpastian geopolitik yang dapat berdampak pada pasar global.
Indeks dolar AS kembali mencatat kenaikan setelah dalam tiga hari berturut-turut mengalami penurunan, didorong oleh yield obligasi AS yang juga kembali menguat, dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 106,30.
Sementara itu, yield obligasi AS rebound kembali mencapai 4,80%, dipicu oleh ekspektasi Federal Reserve (Fed) yang akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lama.
Analisa Teknikal USDCHF
Secara teknikal, USDCHF mencoba mempertahankan ritme-nya, setelah berhasil rebound dari penurunan intraday di level 0.9081 yang ditandai dengan harga yang berhasil naik melewati lintasan Simple Moving Average (SMA) 200 yang juga menanjak naik. Tren kenaikan ini juga dapat dilihat pada Relative Strength Index yang bergerak kembali mendekati level tengah 50 yang mengindikasikan potensi keberlanjutan rebound pasangan Swissy ini.
Kenaikan lebih lanjut USDCHF membuka peluang BUY di level 0.9126 jika harga menembus ke atas level 0.9120 dengan target profit pada level 0.9134/0.9143. Sebaliknya, koreksi atas upaya rebound USDCHF dapat dipertimbangkan hanya jika pasangan ini kembali menembus ke bawah level 0.9100 dengan target profit pada level 0.9095 dengan target profit pada level 0.9088/0.9078.