USDJPY Anjlok Meski Bank of Japan Pertahankan Kebijakan
USDJPY terjerembap menuju level 133,00, turun sekitar kurang lebih 400-pip setelah keputusan Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di -0,10% sembari mempertahankan target suku bunga jangka pendek di -0,1%, sesuai dengan ekspektasi pasar dan mengarahkan yield obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun menuju nol.
Sebelumnya, pembahasan mengenai proposal anggaran besar Jepang memicu pembicaraan tentang penerbitan obligasi yang lebih banyak dan batas imbal hasil. Sentimen pasar masih tidak pasti di tengah langkah bank sentral global yang masih dengan sikap hawkish dan kekhawatiran resesi.
Sementara itu, kesiapan China untuk mengalirkan stimulus yang lebih banyak dan upaya meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara lain, setelah Australia, tampaknya mendukung optimisme yang hati-hati. Alternatifnya, pesimisme Bank Dunia baru-baru ini terhadap China dan harapan kenaikan suku bunga lainnya dari bank sentral global menantang sentimen terhadap risk-appetite.
Reaksi Pasar
USDJPY membalikkan kenaikan yang baru diraih setelah BoJ mempertahankan kebijakan moneternya, sesuai ekspektasi. Namun, sentimen yang beragam, dan imbal hasil yang lebih kuat masih mendukung langkah pemulihan dolar AS dan pasangan USDJPY, terutama karena daya tarik safe haven dolar AS.
Tren
USDJPY terus menelusuri penurunan setelah pidato Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda yang menyatakan tanpa ragu akan mengambil langkah pelonggaran sesuai dengan kebutuhan.
Rencana Perdagangan
Potensi Sell USDJPY jika pasangan ini terus mencatat penurunan di bawah 133.00 dapat dipertimbangkan pada level 132.90 dengan target profit pada level 132.50/132.30
Potensi Buy USDJPY dapat dipertimbangkan pada level 133.75 dengan target profit pada level 133.90/133.95