USDJPY Sentuh Rekor Tahunan Menjelang Data Penting AS
USDJPY menguat karena menguatnya kembali imbal hasil obligasi AS yang mendorong dolar AS menguat. USDJPY sedang dalam tren naik, mencapai level tahunan dan saat ini diperdagangkan pada sekitar level 150.50. sementara itu, Perdana Menteri Jepang Kishida yang hanya menekankan bahwa kebijakan moneter Bank of Japan ditujukan untuk mencapai inflasi yang berkelanjutan tidak memberi pengaruh signifikan atas pelemahan yen Jepang.
USDJPY juga menguat karena sentimen pasar yang cenderung menghindari risiko atas ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah. Pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang kesiapan untuk melancarkan serangan darat di Gaza, dengan waktu yang masih perlu disepakati, menambah sentimen pasar menghindari risiko dan memengaruhi pergerakan USDJPY.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menekankan bahwa kebijakan moneter Bank of Japan ditujukan untuk mencapai inflasi yang berkelanjutan, sejalan dengan ada yang diupayakan secara bersama untuk meningkatkan upah. Ia juga menegaskan bahwa pendekatan ini tidak bertentangan dengan strategi pemerintah dalam upaya mengendalikan inflasi.
Bank of Japan (BoJ) telah menahan diri untuk tidak melakukan kenaikan suku bunga yang signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, dengan tujuan untuk merangsang inflasi jangka panjang Jepang. Namun, dengan adanya kekhawatiran bahwa inflasi Jepang mungkin tidak mencapai 2% sesuai dengan target bank sentral, menjadi ancaman bagi tujuan bank sentral itu sendiri.
Para pelaku pasar saat tengah menantikan rilis Indeks Harga Konsumen Tokyo (CPI) dan CPI Inti untuk bulan Oktober. Antisipasi ini timbul dari dampak potensialnya terhadap pasar jika Bank sentral Jepang memutuskan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dalam waktu dekat.
Indeks dolar AS sejauh ini masih memperpanjang rangkaian kenaikannya yang didorong oleh momentum positif dari yield obligasi AS yang kembali mendekati 5%. Yield obligasi AS terus mencapai level tertinggi dalam 16 tahun, dengan yield obligasi 10 tahun AS saat ini berada di 4,95%.
Hari ini pasar akan fokus pada data yang dijadwalkan akan dirilis, di antara data Produk Domestik Bruto (GDP) AS kuartal ketiga, yang diperkirakan mengalami ekspansi 4,2%. Dilanjutkan pada hari Jumat, AS akan merilis data Konsumsi Pribadi Inti (PCE), indikator inflasi yang digunakan oleh Federal Reserve dalam mengambil kebijakan moneternya, yang akan memberikan petunjuk tentang perubahan harga barang dan jasa di Amerika Serikat.
Analisa Teknikal USDJPY
USDJPY secara teknikal terus menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan. Ini dapat dilihat dengan terbentuknya beberapa level Higher-low, yang menunjukkan keberlanjutan tren Bullish pasangan USDJPY. Indikator juga menunjukkan pola yang sama, dengan Relative Strength Index yang terus menanjak naik menuju area Overbought. Sementara harga juga semakin bergerak jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 50,100, dan 200.
Kenaikan lebih lanjut, berpeluang membawa USDJPY naik menuju level 150.70, dengan peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 150.53 dengan target profit di level 150.65/150.70. Meski kenaikan lebih lanjut USDJPY masih berpotensi terjadi, namun tetap waspadai aksi ambil untung pasar atas kenaikan pasangan Safe Haven ini, dengan peluang SELL dapat dipertimbangkan di level 150.36 dengan target profit di level 150.30/150.26.