WTI Turun Dan Dekati Level 72,00 Di Tengah Sentimen Beragam Dan Penguatan dolar AS
Pada Senin malam, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Haitham Al Ghais memuji peran Iran dalam pasar energi global karena negara Teluk tersebut akan kembali ke garis depan pasokan minyak setelah sanksi dari AS segera berakhir. Meskipun begitu, Al Ghais mengatakan, "Kami tidak menargetkan tingkat harga tertentu."
Setelah absen selama dua hari XTIUSD kembali diperdagangkan namun dengan catatan negatif, menyusul perburuan pasar pada aset dolar AS di tengah kekhawatiran terhadap transisi ekonomi dan meningkatnya pasokan energi. Sehingga membuat harga emas hitam itu mencatat penurunan intraday sekitar 0,80% di sekitar level 72,40 pada hari Selasa.
Sementara itu, Indeks dolar AS naik ke level tertinggi dalam 10 minggu terakhir, mencapai 104,50 menjelang rilus data persediaan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) untuk minggu ini yang diikitui dengan rilis data Kepercayaan Konsumen dari US Conference Board (CB) untuk bulan Mei, dan akan memengaruhi pergerakan intraday XTIUSD.
Reaksi Pasar
Sentimen risiko menjadi tidak pasti meskipun para pembuat kebijakan AS sepakat mengambil langkah-langkah untuk menghindari gagal bayar. Sementara pernyataan Sekjen OPEC Al Ghais terkait kembalinya minyak Iran mendorong kenaikan harga energi. Berita terkait AS-Tiongkok, penguatan US dolar, dan ekspektasi hawkish dari Federal Reserve juga memberi tekanan pada XTIUSD.
Tren
WTI mencatat penurunan setelah absen selama dua hari dan menjadikan penurunan harian pertama dalam tiga hari terakhir menyusul kenaikan Dolar AS, dan berpotensi mencatat penurunan bulanan terbesar di 2023.
Rencana Perdagangan
Potensi SELL XTIUSD dapat dipertimbangkan pada level 71,65 dengan target profit pada level 71,30/71,10
Potensi BUY XTIUSD dapat dipertimbangkan pada level 72,10 dengan target profit pada level 72,45/72,75