XTIUSD Hentikan Penurunan Tiga Hari Pasca Fed Pertahankan Suku Bunga
Harga minyak mentah kembali menguat pada perdagangan Kamis (02/11/2023) karena melemahnya dolar AS yang dipicu oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kembali mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah pada kisaran 5,25-5,50% pada hari Rabu. Sementara itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat menyebabkan gangguan pasokan dan membuat harga minyak mentah bertahan di atas $80/barel.
XTIUSD saat ini diperdagangkan di sekitar level 81.00 sejauh ini. XTIUSD menghentikan catatan penurunan selama tiga hari berturut-turut setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga untuk pertemuan November. Namun demikian, data ekonomi dari Tiongkok yang lebih lemah masih berpotensi mengurangi prospek permintaan minyak.
Seperti yang sudah diperkirakan, FOMC mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. Selama konferensi pers, Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell menekankan ketergantungan komite pada data ekonomi yang akan dirilis dan berjanji untuk mengambil keputusan dengan sangat hati-hati. Namun, FOMC masih isyaratkan peluang untuk kenaikan suku bunga lagi, meski pasar saat ini mulai menilai bahwa siklus kenaikan bank sentral sudah berakhir, yang menyeret dolar AS melemah secara keseluruhan.
Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat memperburuk gangguan pasar energi, yang seakan melanjutkan kondisi yang disebabkan oleh perang antara Rusia di Ukraina.
Di sisi lain, lemahnya aktivitas manufaktur Tiongkok dengan indeks PMI manufaktur turun di bawah 50 di bulan Oktober karena produksi yang lebih lambat dan permintaan yang lebih lemah, menunjukkan kondisi ekonomi terbesar kedua tersebut. Sehingga, menambah keraguan atas optimisme baru-baru ini akan pemulihan di negara tersebut. Perlu dicatat bahwa Tiongkok merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, dan prospek ekonomi yang negatif dapat memberikan tekanan pada harga minyak.
Selanjutnya para pelaku pasar akan mengalihkan fokus mereka terlebih dahulu pada data Klaim Awal Tunjangan Pengangguran Mingguan AS pada hari ini. Dilanjutkan dengan data yang akan dirilis pada hari Jumat, laporan tenaga kerja utama Nonfarm Payrolls AS, yang diperkirakan akan menambahkan sebanyak 180 ribu lapangan pekerjaan di bulan Oktober, menurun dari 336 ribu yang dilaporkan pada bulan September. Data-data ini dapat secara signifikan berdampak pada harga minyak mentah yang diperdagangkan dalam dolar AS.
Analisa Teknikal WTI (XTIUSD)
Pergerakan XTIUSD secara luas masih menunjukkan tren bearish, yang bergerak menuju penurunan mingguan keduanya berturut-turut. Grafik pada timeframe H1 menunjukkan, XTIUSD mencoba untuk menghentikan tren penurunan selama empat hari berturut-turut. Sehingga, kenaikan saat ini kemungkinan hanya rebound sesaat, atau koreksi atas penurunan saat ini. Indikator Relative Strength Index menunjukkan berada tepat di bawah garis tengah dengan pergerakan yang relatif melemah. Sementara XTIUSD juga terlihat masih relatif jauh di bawah Simple Moving Average (SMA)50 yang menunjukkan tren bearish yang cukup kuat.
Potensi berlanjutnya kenaikan XTIUSD akan membuka peluang BUY, yang dapat dipertimbangkan, pada level 81.31 dengan target profit pada level 81.63/81.87. Sementara, jika XTIUSD melemah dan kembali menembus ke bawah level krusial 81.00, membuka peluang SELL pada level 80.83 dengan target profit pada level 80.40/80.15.