XTIUSD Susuri Jalur Penurunan Intraday Di Tengah Dolar AS Yang Kuat
Harga minyak mentah WTI mencoba mengurangi sebagian dari penurunan intradaynya pada Selasa (26/09/2023), beranjak naik dari level bawah intraday di sekitar level 87.73 seiring Rusia yang memutuskan untuk melonggarkan larangan ekspor bahan bakar, yang awalnya diterapkan untuk menstabilkan pasar domestik. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pada harga minyak mentah.
Arab Saudi dan Rusia, dua eksportir minyak utama global, telah berperan dalam mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia. Kedua negara tersebut secara bersama-sama mengumumkan perpanjangan pemotongan produksi minyak mereka hingga akhir tahun 2023.
Ketidakstabilan ekonomi di Tiongkok, sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, memengaruhi sentimen terkait permintaan minyak mentah global. Namun, data makro terbaru menunjukkan stabilisasi ekonomi, yang dapat memberikan dukungan minor untuk harga minyak.
Sementara itu, jumlah rig minyak dan gas turun menjadi total 630 selama minggu yang berakhir pada 22 September. Ini merupakan jumlah terendah sejak Februari 2022. Secara khusus, jumlah rig minyak AS turun delapan menjadi 507, yang merupakan level terendah yang tercatat sejak Februari 2022, sementara rig gas turun tiga menjadi 118.
Menurut proyeksi dari Energy Information Administration (EIA), produksi minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat dari 11.9 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2022 menjadi 12.8 juta bpd pada tahun 2023, dan lebih lanjut menjadi 13.2 juta bpd pada tahun 2024.
Kewaspadaan pasar dan yield obligasi AS yang positif mendukung kenaikan dolar AS, yang menekan harga minyak West Texas Intermediate, XTIUSD. Indeks dolar AS memangkas kenaikan intradaynya dan mundur dari level tertinggi sejak November. Namun, masih diperdagangkan di sekitar level 106,00.
Analisa Teknikal XTIUSD
Secara teknikal, XTIUSD masih dalam pola bullish, meski pekan ini melanjutkan penurunan pekan lalu yang menghentikan tren kenaikan dalam tiga pekan sebelumnya. Saat ini XTIUSD berhasil naik di atas Simple Moving Average (SMA)200 pada timefram eH2 yang menjadi acuan tren untuk jangka panjang. Meski demikian, dalam tren pekan ini, XTIUSD mencatat penurunan dan mencoba pulih. Ini terlihat pada indikator Relative Strength Index yang merangsek turun di bawah level tengah 50 menuju area oversold, yang dapat dijadikan indikator tren penurunan saat ini.
Berlanjutnya kenaikan XTIUSD di atas level 88,80 berpotensi membawa minyak mentah AS itu lanjutkan kenaikan menuju level 89,25/89.50 jika berhasil menembus ke atas level 89,00. Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 88,82 dengan target profit di level 89,25/89,50. Sebaliknya, jika XTIUSD berbalik melemah, melanjutkan penuruan pekan ini, membuka peluang harga turun menuju leve 88,00/88,50. Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 88,10 dengan target profit di level 87,75/87,45.