Yen Melemah (lagi) dan Fokus Pasar Pada Data Inflasi AS
USDJPY hanya mencatat kenaikan ringan di tengah yen Jepang yang kesulitan untuk menguat pada Jumat (26/01/2023), di tengah faktor fundamental yang beragam. Data inflasi CPI Inti Tokyo yang lebih turun mampu melemahkan yen, dengan sentimen pasar yang dipenuhi dengan kehati-hatian menjadi faktor utama melemahnya mata uang Jepang tersebut, di tengah kenaikan dolar AS menambah dukungan kenaikan pasangan USDJPY menjelang rilis data Indeks Harga PCE AS yang cukup krusial.
Yen Jepang melemah terhadap mata uang Amerika Serikat untuk hari kedua berturut-turut setelah data yang dirilis pada hari Jumat (26/01) menunjukkan bahwa inflasi konsumen di ibukota Jepang melambat tajam di bulan Januari. Indeks Harga Konsumen (CPI) inti Tokyo turun di bawah target Bank of Japan (BoJ) 2% untuk pertama kalinya di hampir dua tahun terakhir.
Penurunan inflasi ini seakan memvalidasi pandangan para pembuat kebijakan bank sentral bahwa tekanan kenaikan harga akan terus meredam secara perlahan dalam beberapa bulan ke depan. Yang pada gilirannya menjadi faktor terbesar yang melemahkan yen, yang bersamaan dengan dolar AS yang cukup stabil menguat, dan terus memberikan dorongan positif bagi pasangan USDJPY sejak awal perdagangan asia hingga memasuki perdagangan sesi Eropa.
Perubahan sikap hawkish BoJ pada hari Selasa lalu yang menunjukkan bahwa syarat untuk menghentikan stimulus besar dan menarik suku bunga jangka pendek keluar dari wilayah negatif jatuh mulai terlihat, tampak cukup sukses mendorong kenaikan mata uang Jepang dan melemahkan pasangan USDJPY.
Selain itu, berlanjutnya kekhawatiran terhadap ketegangan geopolitik atas konflik di Timur Tengah yang masih meningkat dan prospek ekonomi global yang tidak menentu justru berpotensi menghasilkan sentimen positif bagi safe-haven yen di tengah menyempitnya perbedaan suku bunga bank sentral AS - Jepang. Hal ini, pada gilirannya, memicu kehati-hatian pasar untuk masuk posisi posisi dan menghambat pasangan USDJPY lanjutkan kenaikan selain fokus pasar pada rilis data ekonomi AS yang sangat krusial pada hari ini.
Para trader memilih untuk menunggu rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang dapat memberikan isyarat tentang keputusan kebijakan masa depan Federal Reserve (Fed). Prospek ini akan memiliki peran penting dalam mempengaruhi dinamika pasar, terutama dolar AS untuk jangka pendek dan akan menjadi petunjuk baru pasangan USDJPY. Sementara itu, berkurangnya peluang pelonggaran kebijakan Fed yang lebih agresif juga berperan dalam kenaikan dolar AS saat ini yang kokoh di dekat puncak bulanan.
Analisa Teknikal USDJPY
Pasangan USDJPY cukup konsisten mempertahankan kenaikan untuk hari kedua setelah kemarin berhasil menghentikan penurunan yang cukup signifikan yang membawa pasangan safe haven ini turun mendekati level psikologis 147.00. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY di atas namun tidak jauh dari ketiga Simple Moving Average, Relative Strength Index yang stabil di atas gari setengah, pembentukan beberapa Higher Low, dapat menjadi indikasi USDJPY akan menutup perdagangan sesi akhir pekan ini dengan kenaikan. Meski demikian, USDJPY masih berpotensi untuk kembali melemah, harga hanya sedikit SMA100 dan 200 dengan SMA200 yang bergerak naik dan berpotensi terjadi irisan di antara kedua Moving Average tersebut.
Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 148.15 dengan target profit di level 148.22/148.30. Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 147.73, dengan target profit di level 147.57/147.50.