Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Euro Ke Level Terendah Tiga Pekan Menjelang Rilis Indeks Inflasi Fed
Diperbarui • 2023-07-28
Euro terus menghadapi tekanan signifikan dan melemah terhadap dolar AS, membawa EURUSD turun ke level yang tidak terlihat dalam tiga minggu terakhir, di dekat 1,0940.
Penurunan drastis pasangan mata uang ini justru terjadi setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Kamis, namun diikuti dengan pesan dovish. ECB mengindikasikan kemungkinan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga pada awal pertemuan September. ECB juga memberikan gambaran yang kurang baik atas prospek ekonomi di kawasan ini.
Penurunan euro bersamaan dengan indeks dolar AS yang mendapatkan daya tarik dan berpotensi menguji area 102,00, didukung oleh berlanjutnya minat beli terhadap greenback menjelang akhir pekan, bersama dengan kenaikan yield obligasi AS.
Selanjutnya, semua mata pelaku akan tertuju pada rilis indeks inflasi pilihan Federal Reserve, Indeks Harga Inti PCE. Selain itu, data penting lainnya yang akan dirilis dan memengaruhi pergerakan pasar adalah data Personal Income, Personal Spending, Indeks Biaya Tenaga Kerja, dan indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan.
Analisa Teknikal EURUSD
Setelah terseret oleh data PDB AS yang positif, EURUSD saat ini terlihat konsolidasi dengan bias Bearish dan bergerak di bawah level 1,1000 bahkan sempat menyentuh level terendah yang terakhir disentuh pada awal Juli di level 1,09436. Pasangan ini semakin menjauh di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200. Irisan pergerakan antara SMA 50 yang menembus ke bawah SMA 200 seakan semakin mengkonfirmasi tren penurunan pasangan ini untuk jangka panjang dan dipertegas dengan indikator Relative Strength Index yang stabil di atas level 20, meski belum menembus ke bawah area Oversold tersebut.
Penurunan lebih lanjut EURUSD membuka peluang pasangan ini terus turun menuju level 1,0915 dengan terlebih dahulu menembus ke bawah level 1,0930 dengan opsi SELL pada level 1,0945. Bahkan Jika data Indeks Harga Inti PCE AS semakin menopang penguatan dolar AS, bukan tidak mungkin pasangan ini melanjutkan penurunan ke bawah level 1,0900. Sementara potensi Koreksi juga perlu diperhatikan dengan potensi kenaikan menuju level 1,0995 jika berhasil menembus level 1,0990 dengan potensi BUY pada level 1,0980.
Bergabunglah di Kanal Telegram Resmi : @fbsanalyticsinindonesia
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.