Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Faktor Apa Yang Mempengaruhi Penurunan USD?
Diperbarui • 2023-06-21
Pekan ini, dolar AS mencatatkan penguatan yang mencerminkan posisi pasar saat ini berfokus pada testimoni setengah tahunan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. Juga di tengah harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut, terutama ketika para pembuat kebijakan Fed mendukung suku bunga yang lebih tinggi.
Dolar AS sejauh ini masih melanjutkan kenaikannya, setelah masalah batas utang AS yang telah disetujui hingga Federal Reserve yang mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih tinggi untuk mengatasi inflasi.
Namun, bukan tidak mungkin dolar AS kembali melemah. Penurunan dolar AS dapat terjadi jika dipengaruhi oleh beberapa faktor fundamental, sebut saja Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter melalui keputusan Federal Reserve AS (Fed) memainkan peran penting dalam membentuk nilai tukar dolar AS.
Ketika The Fed mengimplementasikan langkah-langkah yang mengindikasikan penurunan suku bunga atau pelonggaran kuantitatif, hal ini memberi tekanan pada dolar AS. Inilah alasannya mengapa setiap kali the Fed menerapkan suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi, dolar AS akan semakin menguat. Jika pada pengumuman Fed minutes di Juli mendatang, The Fed tidak mengindikasikan sikap hawkish-nya terkait kebijakan suku bunga, maka dapat dipastikan dolar AS akan kembali melemah.
Namun, apa yang membuat The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga? Indikator-indikator ekonomi seperti pertumbuhan PDB, data ketenagakerjaan, data inflasi produsen dan konsumen, serta sentimen konsumen yang mempengaruhi keputusan Bank Sentral AS tersebut. Penurunan angka tenaga kerja AS mampu memberikan pertimbangan kepada Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunganya. Sehingga berdampak pada penurunan dolar AS.
Selain faktor data ekonomi, yield obligasi yang banyak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga bank sentral, juga berdampak pada pergerakan dolar AS. Ketika The Fed menahan suku bunga acuan, atau terindikasi akan memangkas suku bunganya, dapat dipastikan suku bunga lainnya juga akan tertahan atau mengalami penurnan yang berimbas pada turunnya pada imbal hasil (yield) obligasi AS. Dampaknya, dolar AS akan mencatat penurunan.
Analisa GBPUSD
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.