Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
GBPUSD Masih Berpotensi Tertekan Hingga Data Ekonomi AS
Diperbarui • 2023-09-26
GBPUSD masih menghadapi tekanan jual dan diperdagangkan di wilayah negatif untuk minggu keempat berturut-turut selama awal sesi Eropa pada hari Selasa (26/09/2023). Pasangan Cable ini saat ini diperdagangkan di sekitar 1.2203, atau mencatat penurunan 0.07%.
Bank of England (BoE) yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level tertinggi 15 tahun sebesar 5.25%, dan menghentikan serangkaian kenaikan suku bunga sebanyak 14 kali berturut-turut sejak Desember 2021, memberikan tekanan pada Pound Inggris terhadap dolar AS. Pejabat BoE menyatakan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya. Sehingga, menunjukkan bahwa BoE dapat menaikkan atau menghentikan suku bunga jika diperlukan.
Sementara itu, sikap hawkish dari Federal Reserve (Fed) menguatkan dolar AS dan menghambat kenaikan GBPUSD. Presiden Bank Fed Minneapolis, Neel Kashkari, sebelumnya menyatakan bahwa ia adalah salah satu pembuat kebijakan Fed yang memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Sebelumnya, Presiden Fed Bank of Boston dan San Francisco, Susan Collins dan Mary Daly, menekankan bahwa meskipun inflasi melambat, kenaikan suku bunga di masa depan mungkin terjadi.
Indeks dolar AS bertahan di atas level 106.00, mendekati level tertinggi sejak November, menyusul kenaikan imbal hasil obligasi AS 10 tahun hingga 4.546%, level yang tidak terlihat sejak Oktober 2007.
Pelaku pasar saat ini akan fokus pada rilis data Indeks Keyakinan Konsumen, Conference Board AS untuk bulan September dan Penjualan Rumah Baru yang akan dirilis hari ini. Jika kedua data indikator ekonomi tersebut menunjukkan hasil baik, GBPUSD berpotensi melanjutkan penurunannya.
Analisa Teknikal GBPUSD
GBPUSD lanjut tren bearish nya dalam lima hari berturut-turut, yang tertekan oleh keputusan BoE yang mempertahankan suku bunga acuannya di 5.25%. Penurunan Pasangan Cable ini sudah diperdagangkan di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) sejak sembilan sesi perdagangan terakhir, meski sempat koreksi, namun penurunan ini seakan tidak dapat dibendung, sehingga memperburuk performa GBPUSD di sepanjang September ini. Buruknya performa GBPUSD juga tergambar jelas pada indikator Relative Strength Index yang berada di bawah level 50 dalam delapan sesi perdagangan terakhir.
Berlanjutnya penurunan hari ini, akan membuka peluang GBPUSD turun menuju level 1,2150/1,2140. Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 1,2160 dengan target profit pada level 1,2155/1,2140. Potensi Rebound GBPUSD perlu diantisipasi jika gagal menembus ke bawah level 1,2160 dengan peluang BUY dapat dipertimbangkan di level 1,2186 dengan target profit pada level 1,2196/1,2207.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.