Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
GBPUSD Menembus Support Kuat dan Isyaratkan Penurunan Lanjutan
Diperbarui • 2020-09-09
Grafik pasangan mata uang GBPUSD pada perdagangan pekan ini berada dalam tekanan turun yang cukup kuat.
Pergerakan nilau tukar mata uang pound sterling tertekan turun terhadap mata uang US Dollar, bahkan pergerakan grafik candle pada timeframe daily berhasil menembus kuatnya level support yang terbentuk pada bulan Agustus lalu. Melemahnya mata uang Inggris Raya disebabkan oleh kekhawatiran akan tidak tercapainya kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris perihal perjanjian Brexit.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak Uni Eropa untuk segera menentukan sikap soal kesepakatan dagang paska Brexit. Ia menetapkan tengat waktu hingga15 Oktober untuk Uni Eropa memberikan keputusan."Jika tidak ada kesepakatan, maka kita akhiri saja," ucap Boris Johnson. Kondisi tersebut akhirnya memaksa pasngan mata uang GBPUSD untuk kembali tertekan turun pada perdagangan pekan ini.
Analisa Teknikal
Secara teknikal pasangan mata uang GBPUSD berada dalam fase turun, dan pergerakan tersebut didukung oleh beberapa indikator berikut ini:
- Titik indikator parabolic sar telah berada diatas candle daily
- Indikator stokastik masih bertahan dibawah level 20
- Histogram indikator MACD telah berada dibawah garis signal line
- Ketiga indikator tersebut memberi sinyal kuat bagi pair GBPUSD untuk kembali turun pada perdagangan pekan ini.
Indikasi: Bearish
- GBPUSD memiliki peluang turun ke level support selanjutnya di harga 1.28800
- Resisten kuat GBPUSD ada di level harga 1.30400
Grafik GBPUSD Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan money management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.