Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Kebijakan Moneter SNB Membuat USDCHF Bullish
Diperbarui • 2021-06-18
Bulan Juni merupakan bulan kebijakan moneter bagi Bank Sentral negara maju di dunia.
Diawali oleh kebijakan Bank of Canada pada tanggal 9 Juni yang tidak mengubah kebijakan serta mempunyai nada netral, ECB yang cenderung dovish, The Fed yang bernada cenderung hawkish, serta tadi malam giliran Bank Sentral Swiss SNB merilis kebijakan moneternya yang cenderung dovish. Kebijakan moneter bank Swiss SNB yang saat ini mempunyai suku bunga -0.75% dan memang akan terus dipertahankan rendah, karena angka inflasi yang sangat rendah, disaat angka inflasi global meningkat.
Dengan data ekonomi GDP -0.5% , tingkat penganguran 3,1% dan angka inflasi 0,6% maka wajar jika SNB tidak mengubah kebijakan moneternya bahkan bersifat dovish pada saat ini. Banyaknya arus masuk mata uang Swiss Frank disaat pandemic tahun 2020 membutuhkan banyak sekali intervensi dari SNB, karena mata uang ini dinilai sebagai salah satu instrument keuangan lindung nilai atau safe haven.
Keadaan ini tentunya akan terus berjalan dalam beberapa waktu kedepannya, sehingga sulit bagi mata uang Swiss Frank untuk dapat menguat, terutama di saat The Fed mulai menaruh kebijakan taper diatas meja.
Efek Terhadap Pasar
Kebijakan moneter Bank Sentral Swiss yang cenderung dovish membuat pair mata uang USDCHF menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDCHF bergerak dalam range 0.9145 – 0.9223
Trading Plan :
Buy Limit 0.9145 – 0.9116 dengan target 0.9223 – 0.9271
Stoploss 0.9045
Grafik USDCHF timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.