Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Kebijakan Moneter The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Kebijakan moneter The Fed yang dirilis dini hari tadi, membuat pasar saham kembali jatuh ke zona merah. The Fed tetap menaikan suku bunga acuan 25bps, menjadi 2,5% dan akan tetap menaikan suku bunga 2 kali lagi pada tahun 2019 serta 1 kali lagi di tahun 2020. Dari keputusan ini maka The Fed terlihat tidak mundur dari jalur normalisasi yang telah ditetapkan, walaupun mempunyai resiko, kicauan Presiden Trump akan kembali terdengar disaat pasar merespon secara berlebihan terhadap kebijakan moneter The Fed kedepannya.
Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa, pertimbangan politik tidak memainkan peran apapun dalam diskusi atau keputusan tentang kebijakan moneter, dan selalu focus kepada mandate yang diberikan oleh kongres. Pernyataan ini tentunya menjadi pegangan pasar bahwa The Fed tetap independen dan tidak akan tunduk dengan kepala pemerintahan, seperti yang ditafsirkan oleh pasar, disaat Powell agak menunduk saat pidato di New York, dengan mengatakan bahwa saat ini suku bunga berada satu level dibawah netral.
Walaupun The Fed menaikan suku bunga dan masih tetap dalam normalisasi sampai ditahun 2020 tetapi dapat dilihat bahwa ada banyak sekali adjustment yang terjadi terhadap proyeksi yang telah ditetapkan kedepannya. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun ini diakhiri 3% dan 2,3% untuk tahun 2019. Begitu pula dengan laju tingkat inflasi yang diperkirakan 1,9% untuk tahun 2018 dan 2019, walaupun jangka panjangnya tetap kearah 2%.
Dengan dari keputusan The Fed ini maka terlihat bahwa kebijakan moneter yang diambil The Fed masih dalam jalur normalisasi, tetapi jauh lebih lunak dengan merevisi semua proyeksi di tahun 2019, sehingga terlihat bahwa kebijakan moneter yang diambil dapat dikatakan netral, atau tidak hawkish bahkan cenderung sedikit dovish untuk jangka waktu agak panjang. Untuk itu data ekonomi yang akan muncul kedepannya menjadi trigger bagi para pelaku pasar untuk membawa pernyataan tersebut akan menjadi hawkish atau justru membuat lebih dovish. Pijakan The Fed masih bertumpu kepada data ekonomi kedepannya.
Keputusan The Fed tentang kebijakan moneter, tentunya sangat berpengaruh terhadap semua pair di pasar fx. Koreksi atas kenaikan harga emas dapat terjadi sampai ke harga $1237 dengan kecenderungan kenaikan pada pair safe haven ini masih terlihat apabila harga penutupan hari ini masih berada di harga $1242.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.