Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Kehati-hatian Pasar Menjelang Hasil Pertemuan FOMC
Diperbarui • 2023-03-22
Kondisi pasar saat ini masih dipenuhi oleh sentimen kehati-hatian, mempertahankan momentum agar aset yang melemah tidak melanjutkan penurunannya. Untuk aset yang menguat, pasar menahan diri untuk tidak mengambil posisi yang lebih besar di tengah penantian pelaku pasar, yang menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve, yang hampir dapat dipastikan bahwa bank sentral AS tidak akan terlalu agresif dalam kebijakan moneternya mengingat gejolak yang terjadi di sektor perbankan.
Krisis di sektor perbankan global telah memaksa investor kembali mencari tempat yang aman di pasar obligasi, terutama pasar obligasi Treasury AS yang mengalami penurunan imbal hasil karena tingginya permintaan. Dengan beberapa spekulasi bahwa imbal hasil Treasury AS telah mencapai puncak, peran emas sebagai tempat berlindung yang aman selama masa sulit dan penurunan imbal hasil obligasi AS terlihat memudar.
Saat ini, pasar diselimuti keraguan mengenai apakah Federal Reserve akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga yang saat ini masih berjalan. Namun, perlu diingat bahwa Fed telah melakukan penyesuaian terhadap siklus tersebut sebelumnya. Mayoritas bank sentral utama juga diperkirakan sudah mendekati puncak siklus kenaikannya. Jadi, bukan tidak mungkin jika Fed akan memberi sinyal akhir dari siklus tersebut.
Namun, dengan angka inflasi AS yang masih jauh di atas target Fed sebesar 2%, masih terlalu dini bagi Fed untuk menghentikan atau mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya. Jadi, keputusan suku bunga the Fed sebesar 25 bps sudah tepat.
Keputusan kenaikan suku bunga Fed pada akhir pertemuan dua hari ini sangat mempengaruhi pasar, terutama dolar AS. Jadi, keputusan Fed untuk menaikkan suku bunga pada laju yang diproyeksikan saat ini, akan melemahkan dolar AS dan mendukung emas untuk melanjutkan kenaikannya yang sempat terhenti. Namun, jika Fed melanjutkan kenaikan suku bunganya sebesar 50 bps, emas akan berpotensi kembali turun ke sekitar area 1.800.
Indeks Dolar AS saat ini terus bertahan di sekitar area 103,20 karena investor menyambut baik peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 bps oleh Fed. Berdasarkan indikator CME Fedwatch, terdapat 85% peluang Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, yang akan mendorong suku bunganya menjadi 4,75-5,00%.
Analisis USDollar
Analisis XAUUSD
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.