Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Kerentanan Euro Dan Kekhawatiran Stagnasi Yang Membayangi ECB
Diperbarui • 2023-10-26
Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menghentikan serangkaian kenaikan suku bunga paling agresif dalam sejarahnya ketika para pembuat kebijakan akan kembali bertemu di Athena pada Kamis pekan ini. Dengan inflasi zona euro yang lebih dari dua kali lipat dari target bank sentral dan konflik Israel-Hamas yang mendorong kenaikan harga energi, Presiden ECB, Christine Lagarde, diyakini akan mengambil sikap terkait suku bunga yang kemungkinan akan tetap berada pada atau di atas tingkat saat ini.
Melihat stagnasi ekonomi hampir sepanjang tahun ini di ekonomi zona euro dan tren penurunan inflasi saat ini, sebagian besar para pelaku pasar menganggap kemungkinan kenaikan suku bunga zona euro selanjutnya oleh ECB sangat kecil kemungkinan akan terjadi. Namun, gagasan bahwa suku bunga zona euro akan tetap tinggi lebih lama dari perkiraan awal tahun ini semakin mendapatkan dukungan, meskipun tanda-tanda pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut hampir tidak ada.
Menyikapi lonjakan biaya hidup warga Eropa yang mencapai dua digit, terbesar dalam satu generasi, ECB telah menaikkan biaya pinjaman dalam 10 pertemuan berturut-turut. Hal ini meningkatkan suku bunga deposito acuan dari rekor terendah minus 0,5 persen menjadi rekor tertinggi 4 persen.
Namun, konflik antara Israel dan Hamas yang telah meningkatkan kekhawatiran ketegangan lebih luas di Timur Tengah, dan mendorong kenaikan harga minyak dan gas dalam beberapa minggu terakhir, membuat para ekonom khawatir bahwa inflasi masih akan tetap tinggi.
Para pejabat bank sentral masih sangat berhati-hati tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyudahi upaya mereka dalam mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen. Lagarde mengatakan pada bulan ini bahwa tekanan harga masih "tinggi dengan cara yang tidak diinginkan," meskipun turun hingga mendekati rekor dua tahun sebesar 4,3 persen bulan lalu.
Sampai dengan saat ini, para pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan menghentikan sementara siklus kebijakan pengetatan sepanjang historis dengan kembali menahan suku bunganya mengingat memburuknya prospek ekonomi Zona Euro. Investor juga mengatakan kenaikan lebih lanjut tidak mungkin terjadi mengingat ekonomi zona euro yang hampir stagnan.
Jika ECB kembali mempertahankan suku bunga namun tanpa adanya nada hawkish atau indikasi satu kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun, EURUSD kemungkinan akan melanjutkan tren penurunan pekan ini setelah sempat menyentuh level puncak bulannan di level 1.06936. Namun, panduan kebijakan dan pernyataan Presiden ECB Christine Lagarde pasca keputusan suku bunganya, akan menjadi faktor utama yang berpotensi mendorong kenaikan euro dan menopang kenaikan EURUSD.
Meski EURUSD masih menunjukkan tren kenaikan, dalam upaya melanjutkan kenaikan di pekan lalu, namun, pada pekan ini pasangan mat auang bersama itu turun cukup signifikan terhadap dolar AS dari level pucak bulanannya, dengan candlestick pada timeframe H4 membentuk pola double top yang diikuti dengan candlestick selanjutnya mengkonfirmasi pola penurunan ini.
Bahkan pada perdagangan pekan ini, EURUSD kembali menembus ke bawah Simple Moving Average (SMA) 200 dan 50. Artinya pasangan mata uang bersama ini mulai menunjukkan pembalikan harga. Pembalikan dan penurunan harga iin juga dikonfirmasi oleh Relative Strength Index yang berada bawah area 50 yang memisahkan tren Bullish atau Bearish, meski masih belum terlau jauh ke bawah.
Berlanjutnya penurunan di bawah level 50 RSI akan semakin memperkuat pola Bearish EURUSD yang berkelanjutan. Sehingga pasangan mata uang mayoritas ini berpotensi turun menuju level 1.0561 yang menjadi level Support terdekatnya dan cukup dekat dengan lintasan SMA100. Penembusan level ini akan membawa EURUSD menuju Support selanjutnya di level 1.0532. Namun, pasangan ini juga masih berpotensi untuk kembali menguat jika isyarat Laggard terkait kebijakannya cukup mendorong kenaikan euro. Kenaikan kembali euro, berpotensi membawa mata uang bersama ini kembali naik menuju resistance terdekatnya pada level 1.0625, jika harga berhasil menembus ke atas level psikologis 1.0600, dengan level Resistance selanjutnya pada level 1.0661.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.