Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Ketidakpastian Perang Dagang Menghantui Dollar Australia
Diperbarui • 2019-11-11
Kecaman Presiden Trump atas lambatnya negoisasi dagang Amerika – China, dapat berujung pada kegagalan kesepakatan dagang kedua negara super power ini. Trump menilai bahwa China sengaja mengulur waktu agar Amerika memberikan waktu tambahan bagi sanksi kenaikan tariff pada barang barang China. Hari jumat tanggal 10 mei 2019, administrasi Trump akan mengumumkan kenaikan tariff 25% senilai $325 milliar kepada product China yang di ekspor ke Amerika.
Ancaman ini akan menjadi kenyataan jika delegasi China yang sedianya akan hadir di Washinton DC pada hari kamis dibawah pimpinan wakil perdana menteri Liu He, tidak dapat hadir tepat pada waktunya. Ada 2 point yang akan mendapat sorotan dari para pelaku pasar yaitu : apakah wakil perdana menteri China akan hadir ke Washington dan apakah proposal kesepakatan dagang yang diinginkan oleh Amerika, telah di setujui oeleh pemerintah China.
Kesepakatan dagang Amerika – China saat ini kembali pada rasio 50 : 50 antara gagal dibandingkan berhasil, mengingat administrasi Trump lewat Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah menetapkan bahwa pengmuman kenaikan tariff akan dirilis tanggal 10 mei 2019.
Dengan melihat ancaman atas kegagalan kesepakatan dagang Amerika – China , maka para pelaku pasar kembali melihat bahwa investasi mereka di pasar saham menjadi sangat beresiko, sehingga indeks saham di Wall Street kembali dilanda aksi jual dan tentunya berdampak pada lantai bursa Eropa dan Asia. Penurunan ini tentunya membuat safe haven terutama emas dan mata uang US Dollar kembali menjadi primadona.
Walaupun masih terlihat adanya tekanan dalam indeks dollar. Amerika dengan pertumbuhan 3,2% dan tingkat pengguran hanya 3,6% membuat para investor kembali melihat bahwa perekonomian Amerika masih terlihat lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan di kawasan Eropa dan Asia, terutama China.
Perang dagang akan membuat sector pabrikan China akan melambat dan tentunya ini akan menyebabkan pair AUDUSD dapat meneruskan penurunan ke level 0.6911, dengan alternative koreksi ke level 0.7062. Suku bunga yang ditetapkan RBA untuk tidak berubah tidak akan dapat membendung penurunan pair AUDUSD apabila perang dagang Amerika – China , kembali berlanjut.
AUD/USD Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.