Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Konsolidasi USDCHF Berbias Bearish di Bawah 0.8500
Diperbarui • 2024-01-04
USDCHF terpantau melakukan konsolidasi sideways dengan bias bearish dan bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan Kamis (04/01/2024) setelah kemarin pasangan mata uang ini menghentikan kenaikan yang cukup signifikan.
Pasangan Swissy ini masih tertahan di sekitar level 0.8490/0.8495 setelah gagal bertahan di atas level 0.8500 yang disentuh di perdagangan sesi Asia pagi dan saat ini diperdagangkan di level 0.8495 setelah mengawali perdagangan hari ini di level 0.8489, memasuki perdagangan sesi Eropa.
Penurunan pasangan USDCHF ini diyakini karena mengalami tekanan padahal indeks dolar AS cukup stabil mempertahankan tren kenaikan yang dicapai sejauh ini, meski saat ini bergerak dalam rentang yang sangat sempit. Menguatnya mata uang Swiss tersebut dapat dikaitkan dengan intervensi yang dilakukan oleh Swiss National Bank (SNB) di pasar valuta asing, guna menahan melemahnya Swiss Franc lebih lanjut.
Selain itu, Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) SVME untuk bulan Desember dirilis dengan angka yang membaik di 43 dari 42,1 sebelumnya pada hari Rabu. Menguatnya Swiss Franc kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi bisnis di sektor manufaktur Swiss yang membaik.
Di sisi lain, antisipasi perlambatan pertumbuhan global di akhir tahun 2024 telah memicu sentimen penghindaran risiko di pasar. imbasnya, kondisi membuat investor mencari perlindungan dalam dolar AS. Selain itu, imbal hasil obligasi AS yang kembali mencatat kenaikan juga memperkuat kenaikan Greenback. Indeks Dolar AS saat ini terpantau berada di dekat level 102,40 setelah berhasil memperpanjang kenaikan untuk hari ke empat berturut-turut. Sementara, imbal hasil obligasi AS dengan tenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing berada di level 4,33% dan 3,93%.
Selain karena risalah pertemuan FOMC yang tidak menunjukkan sikap yang cukup dovish, momentum positif dolar AS tampaknya juga didukung oleh laporan PMI Manufaktur ISM yang cukup positif pada hari Rabu, yang menunjukkan peningkatan menjadi 47,4 pada bulan Desember dari laporan sebelumnya 46,7. Angka ini di atas konsensus pasar yakni 47,1. Namun, ada tren yang kontras karena Pembukaan Lapangan Kerja JOLTS AS justru mengalami penurunan 8,79 juta, turun relatif tipis dari angka 8,85 juta yang diharapkan untuk bulan November.
Untuk hari ini, fokus pasar akan tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja pada hari Kamis, termasuk data ADP Employment Change sektor swasta AS dan rilis data Initial Jobless Claims AS, yang diharapkan akan memberikan petunjuk mengenai skenario ekonomi AS saat ini.
Analisa Teknikal USDCHF
Pola candlestick Bearish Engulfing yang tercipta pada perdagangan sesi siang Eropa kemarin, terus berlanjut hingga penutupan perdagangan sesi Rabu, dengan harga kembali turun di bawah level penting 0.8500. Grafik pada timeframe H1 memperlihatkan kelanjutan penurunan pasangan USDCHF ini, yang dikonfirmasi setelah Simple Moving Average (SMA) 50 yang turun dan menembus ke bawah SMA200, yang juga diikuti dengan Relative Strength (RSI) juga masih tertahan relatif jauh di bawah garis tengah.
Sementara potensi puih USDHCF masih terbuka, mengingat tren indeks dolar AS saat ini cukup stabil. Penembusan kembali harga di atas level penting 0.8500 akan membuka peluang pasangan Swissy ini melanjutkan tren kenaikannya di minggu ini
Kenaikan lebih lanjut membuka peluang BUY yang dapat dipertimbangkan dipertimbangkan di level 0.8505 dengan target profit di level 0.8510/0.8516. jika penurunan berlanjut, akan membuka peluang SELL di level 0.8476 dengan target profit di level 0.8470/0.8463.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.