Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Krisis Di Inggris Dapat Melemahkan Pondsterling
Diperbarui • 2021-10-12
Krisis yang terjadi di Inggris saat ini sangat membebani pemulihan ekonomi di negara tersebut.
Tingginya angka inflasi serta naiknya harga minyak membuat pengeluaran rumah tangga menjadi meningkat. Kekurangan tenaga pengemudi truk besar pengangkut bahan makanan dan bahan bakar membuat harga harga meningkat tinggi dan pompa tempat pengisisan bahan bakar kering.
Dari data Institute for Fiscal Studies (IFS) diperkirakan terdapat penurunan pinjaman public di negara tersebut pada tahun 2021 - 2022, dibandingkan tahun lalu karena adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk dana kesehatan semasa pandemic.
Keadaan ini tentunya membuat pengamat ekonomi memprediksi bahwa BOE dapat menaikan suku bunga agar dapat mengendalikan angka inflasi yang dapat naik mencapai 6% pada akhir tahun ini. Wacana kenaikan suku bunga ditengah rantai pasokan bahan baku serta bahan bakar yang terganggu, dapat memberikan perlambatan ekonomi yang berlanjut di Inggris sehingga kedepannya mata uang Poundsterling dapat kembali melemah.
Efek Terhadap Pasar
Krisis yang terjadi di Inggris serta keinginan BOE untuk menaikan suku bunga diakhir tahun ini membuat pair GBPUSD cenderung melemah.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3412 – 1.3690
Trading Plan :
Sell Limit 1.3613 – 1.3690 dengan target 1.3412 – 1.3526
Stoploss 1.3817
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.