Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Menunggu Rapat The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Pasar uang terlihat sideways/ bolak balik sejak hari senin karena tidak ada berita besar dan tidak ada data ekonomi besar yang dirilis, sehingga para pelaku pasar melakukan wait and see. Perilaku ini selalu berulang disaat akan ada berita besar atau data ekonomi besar yang akan masuk dan dapat merubah arah besar market atau justru menambah tenaga untuk searah dengan arah besarnya. Bagi para pelaku pasar pergerakan besar merupakan focus utama agar semua invetasi mereka mendapat profit yang besar, sehingga mereka selalu menunggu dan melihat peluang disemua instrument keuangan yang ada. Prinsip ini lah yang harus pegang sebagai trader forex, karena kita adalah follower dan bukan penentu arah market.
Tidak adanya berita besar yang dirilis oleh kantor berita dunia, sehngga membuat harga cenderung sideways disemua pair mata uang dan indekx saham serta harga komoditas. Fenomena ini terjadi karena kamis dini hari jam 01.00 wib, The Fed akan menentukan kebijakan moneter dan diprediksi The Fed tidak akan menaikan suku bunga pada esok lusa. Atmosfer ekonomi Amerika masih terasa kuat dimana GDP diatas 4% dengan sector tenaga kerja yang kuat, membuat The Fed secara teori akan menaikan suku bunga gradual 4 kali ditahun 2018. Kendalanya adalah President Trump tidak menginginkan penguatan US Dollar dan tentunya ini akan membuat US Dollar dapat melemah dan indeks saham akan kembali naik.
JAPAN
Bank of Japan hari ini ternyata menetapkan sikap fleksibel. Ini tentunya memberikan ruang kepada BoJ untuk lebih dapat berubah disaat The Fed merubah kebijakan maka BoJ dapat langsung adjustment kebijakan moneternya guna menyelamatkan perekonomian Jepang. Deflasi selama 1 dekade merupakan mimpi buruk bagi bangsa jepang dan saat ini inflasi jepang yang belum mencapai 1% merupakan kekhawatiran dari Perdana Menteri Abe. Dengan meningkatkan equitas di ETF / exchange traded fund, diharapkan akan menaikan imbal hasil tenor 10 tahun dan tentunya ini akan meningkatkan laju tingkat inflasi Jepang kedepannya. Penambahan pembelian ETF tentunya ditafsirkan bahwa BoJ kembali melonggarkan moneter yang ada. Jika The Fed membuka peluang kebijakan moneter yang Hawkish maka dapat di prediksi USDJPY akan naik ke level 112.20 an sampai 113 dengan resiko dibawah level 110.90 an
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.