Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Notulen Rapat The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Notulen rapat The Fed atau yang lebih dikenal dengan sebutan FOMC Meeting Minutes, merupakan laporan jalannya rapat The Fed yang digelar pada bulan lalu. Tanggal 30 Januari 2019, The Fed telah menetapkan kebijakan moneter yang cukup signifikan, dengan membalik kebijakan moneter yang bersifat agresif dalam kenaikan suku bunga, menjadi menahan kenaikan suku bunga dalam waktu yang lama.
Perubahan kebijakan moneter The Fed yang drastic ini dipicu oleh turunnya pertumbuhan ekonomi global dan adanya resiko perang dagang. Perjalanan The Fed dalam mengambil kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan moneter di tahun sebelumnya ini, akan menjadi sorotan para pelaku pasar malam nanti pukul 02.00 wib dini hari.
Selain masalah kebijakan moneter The Fed yang bertolak belakang dengan tahun sebelumnya, tentunya para pelaku pasar akan memperhatikan keinginan The Fed untuk mengurangi neracanya. Sejak krisis keuangan dan moneter di Amerika Serikat tahun 2008, The Fed melakukan pemotongan suku bunga sampai mendekati nol dan menjalankan program stimulus Quantitative Easing sebanyak 3 periode. Keadaan ini tentunya membawa neraca The Fed meningkat menjadi $4,5 trilliun.
Setelah perekonomian Amerika Serikat membaik, maka The Fed mulai melakukan Taper dan akhirnya menaikan suku bunga serta melakukan menyusutan asset $50 milliar setiap bulannya, dan disinyalir bahwa saat ini neraca The Fed tersisa $4 trilliun. Para pelaku pasar tentunya mengingikan The Fed untuk tidak melakukan penyusutan neraca kembali sehingga dapat mengurangi tekanan pada penarikan liquiditas yang ada, dan jika ini terjadi maka pelemahan US Dollar akan berlanjut.
Dari gedung putih dikabarkan bahwa konflik dagang Amerika – China mulai mereda, walaupun masih banyak sekali ketidak sepakatan yang akan terjadi kedepannya, tetapi ini merupakan suatu langkah yang baik dalam memulihkan hubungan bilateral kedua negara super power tersebut.
Presiden Trump akan mengundang Perdana Menteri China ke Washington dan tentunya ini merupakan suatu pertanda bahwa kemajuan atas pembicaraan kedua nya telah mulai menemui titik terang, sehingga peluang akan batas waktu jatuh tempo kenaikan tariff barang dari China dapat diperpanjang. Keadaan ini tentunya dimanfaatkan oleh pelaku pasar dengan terus membeli saham dan membuat indeks saham di lantai bursa Amerika Serikat terus berwarna hijau. Tetapi berjalannya waktu dengan naiknya aktivitas produksi serta membaiknya ekonomi di Amerika Serikat, akan kembali membuat The Fed memasang mode menaikan suku bunga.
Meredanya perang dagang Amerika – China dan naiknya harga saham Amerika tentunya memicu aktivitas produksi dan tentunya membuat harga minyak dunia kembali naik. Pemotongan produksi minyak dunia oleh negara OPEC dan non OPEC merupakan suatu konfirmasi atas penurunan pair USDCAD ke level 1.3158 dengan alternative koreksi ke level 1.3205.
USDCAD Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.