Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Outlook GBP Suram, Waspadai Komentar Fed dan PDB Inggris
Diperbarui • 2023-11-08
Pound Sterling berkonsolidasi di bawah level resistance penting yaitu 1,2300 karena investor menunggu data PDB Inggris Kuartal 3, yang akan menunjukkan keburukan ekonomi Inggris akibat kampanye kenaikan suku bunga yang ketat oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
Para ekonom memperkirakan perekonomian Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,1% pada kuartal ketiga dibandingkan pertumbuhan 0,2% pada kuartal April-Juni.
Perkiraan yang buruk terhadap kinerja Inggris pada kuartal ketiga ini adalah akibat dari krisis biaya hidup yang semakin parah, yang menyebabkan penurunan tajam dalam permintaan ritel.
Pound menurun secara bertahap karena investor menjadi berhati-hati menjelang data PDB Inggris Kuartal 3 dan juga pernyataan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengenai prospek suku bunga. Para ekonom memperkirakan adanya kontraksi nominal pada tingkat pertumbuhan Inggris karena perusahaan-perusahaan kurang memanfaatkan seluruh kapasitas mereka karena lemahnya belanja rumah tangga.
Investasi bisnis tetap lebih rendah karena biaya pinjaman yang lebih tinggi memaksa perusahaan untuk menunda rencana ekspansi kapasitas. Permintaan tenaga kerja dan investasi di Inggris diperkirakan akan memburuk dalam jangka waktu yang lebih lama karena Bank of England (BoE) melihat kinerja perekonomian yang datar. Risiko resesi juga akan meningkat karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat meningkatkan harga energi sehingga mengganggu rantai pasokan.
Belanja rumah tangga mengalami kontraksi dalam dua dari tiga bulan pada kuartal sebelumnya karena tingginya inflasi konsumen dan pemulihan harga energi yang menekan pendapatan riil masyarakat. Diikuti oleh S&P Global yang melaporkan bahwa PMI Jasa tetap di bawah ambang batas 50,0 yang membedakan pertumbuhan dari kontraksi selama tiga bulan berturut-turut. PMI Manufaktur telah mengalami kontraksi selama hampir satu tahun.
Komentar Kepala Ekonom BoE Huw Pill yang disampaikan pada hari Senin mengindikasikan bahwa risiko perlambatan ekonomi yang berlebihan telah meningkat karena bank sentral berkomitmen untuk menurunkan inflasi hingga 2% dalam jangka waktu dua tahun.
Huw Pill memperingatkan bahwa konsekuensi dari sikap kebijakan yang restriktif akan ditanggung oleh rumah tangga dengan pendapatan lebih rendah.
BoE juga menyampaikan bahwa perekonomian akan stagnan dalam dua tahun ke depan, yang dapat berdampak pada permintaan tenaga kerja di masa depan.
Survei ketenagakerjaan terbaru di Inggris yang dilakukan oleh KPMG dan REC menunjukkan bahwa pemberi kerja masih enggan memberikan penempatan permanen dan bergantung pada tenaga kerja sementara di tengah ketidakpastian mengenai prospek perekonomian.
Sementara itu, perang antara Israel dan Hamas meningkat ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan terowongan Hamas di Gaza.
Indeks Dolar AS (DXY) berbalik sideways di dekat 105,70 setelah pemulihan tajam karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell, yang akan memberikan panduan mengenai tindakan kebijakan moneter pada bulan Desember.
Analisa Teknikal GBPUSD
GBPUSD akan berusaha untuk rebound menuju resistance 1.2300 setelah mencetak level low harian di 1.2241. Ini juga diindikasikan oleh indikator RSI yang menghadap Utara menjauhi area oversold menuju 50%. Namun para trader harus mewaspadai masih adanya dominasi bearish selama berada di bawah MA100 dan MA50. Target bearish terlihat di MA200 yaitu 1.2219.
Sementara, jika pergerakan rebound berhasil membawa GBPUSD ke atas 1.2300 maka sentimen bullish akan semakin intensif membawa GBPUSD menuju resistance lebih tinggi di 1.2345.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.