Pasar Waspadai Rilis PCE AS Meski Sebagian Besar Libur Jumat Agung

Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Indeks Nikkei rebound dari penurunan tajam sesi sebelumnya, karena para pelaku pasar menyambut baik pelemahan yen setelah mata uang tersebut stabil pasca mencapai level terendah dalam tiga dekade. Wall Street ditutup sedikit berubah karena pasar berada dalam kisaran tertentu menjelang data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang sangat dinantikan pada hari Jumat, yang merupakan salah satu ukuran inflasi Bank Sentral AS.

Namun, hanya sedikit pasar yang akan tetap buka untuk menilai dan merespons data terbaru ini, karena libur akhir pekan Paskah yang panjang di banyak negara utama.

Dolar AS yang kuat membuat yen Jepang terus mendekati level terlemahnya dalam beberapa dekade di tengah ancaman intervensi dari otoritas Jepang. Tiga otoritas moneter utama Jepang mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk membahas melemahnya yen, dan menyatakan bahwa mereka siap melakukan intervensi di pasar.

Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS dirilis pada hari Jumat karena investor melikuidasi posisi untuk perdagangan akhir bulan dan akhir kuartal.

Penguatan dolar AS menyusul komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Rabu malam bahwa data inflasi terbaru yang mengecewakan memberikan alasan bank sentral AS menunda pemangkasan suku bunga.

Pasar akan berfokus pada data inflasi AS, PCE Price Index yang akan dirilis malam ini pukul 19.30 WIB meskipun pasar saham dan obligasi tutup.

Investor harus ekstra berhati-hati karena hari ini adalah penutupan bulanan dan juga penutupan akhir kuartal pertama, hingga penentuan acuan nilai tukar kebijakan fiskal.

Harga emas mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, dan mencatatkan bulan terbaiknya dalam lebih dari tiga tahun, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS dan kuatnya permintaan safe-haven, termasuk pembelian oleh bank sentral. Pasar emas baru akan merespons data PCE AS pada Senin minggu depan.

OUTLOOK EURUSD

EURUSD terus bergerak turun pasca fluktuasi signifikan pada perdagangan kemarin. Tekanan bearish berlanjut karena EURUSD berada di bawah support psikologis 1.0800. Target bearish berada di S2 1.0744. Peluang rebound baru akan muncuk jika EURUSD naik ke atas Pivot 1.0796 dan akan semakin intensif jika menembus R1 1.0818.

Author: Aries Nugroho

Lainnya dari penulis ini

Menyerupai

29.03.2024 03:42 AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

28.03.2024 08:13 Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

28.03.2024 07:21 USDCAD Berusaha Hentikan Penurunan Tiga Hari

USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.

Berita terbaru

02.04.2024 07:03 Yen Terus Terpuruk Mendekati Level Terendah Multi-Dekade

Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven

01.04.2024 08:22 Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

01.04.2024 07:11 Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.