Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Proyeksi Sikap Hawkish BoJ Dapat Menghambat Upaya USDJPY Menuju Level 148
Diperbarui • 2024-02-07
Yen Jepang berusaha mempertahankan kenaikan perdagangan kemarin terhadap dolar AS setelah greenback melemah signifikan yang terseret penurunan imbal hasil obligasi AS. Sehingga membuat USDJPY menutup perdagangan kemarin di level 147.93, turun dari level puncak intraday di area 148.78.
Pasar saat ini dihadapkan dengan kemungkinan Federal Reserve belum akan menurunkan suku bunga yang mendukung dolar AS menguat dan menopang kenaikan USDJPY. Namun, di sisi lain, pasar juga dihadapkan pada proyeksi perubahan dalam sikap kebijakan BoJ dalam waktu dekat yang akan membantu membatasi yen Jepang yang sedang lemah.
USDJPY diperdagangkan di level 147.80 setelah turun tipis dari pembukaan perdagangan hari ini di level 147.92, yang tampaknya berjuang keras menghentikan penurunan signifikan pada perdagangan kemarin.
Data kementerian tenaga kerja Jepang yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa upah riil Jepang turun untuk bulan ke-21 berturut-turut di bulan Desember dan pengeluaran rumah tangga turun untuk bulan ke-10 berturut-turut, hal yang tidak diinginkan oleh Bank of Japan (BoJ) bersamaan dengan kenaikan secara umum di pasar ekuitas, yang berpotensi melemahkan yen Jepang.
Di sisi lain, dolar AS masih mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) masih akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang didukung oleh data ekonomi AS yang positif. Selain itu, komentar hawkish dari beberapa anggota FOMC memaksa investor meredam harapan penurunan suku bunga lebih awal dan tajam pada tahun 2024.
Meredupnya harapan penurunan suku bunga The Fed, mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS yang juga bertindak sebagai pendorong kenaikan dolar AS, yang pada gilirannya, membantu pasangan USDJPY mendapat kekuatan dan menahan pasangan USDJPY untuk turun lebih lanjut.
Meski demikian, kemungkinan perubahan sikap BoJ menjadi hawkish di awal bulan ini, yang menandakan keyakinan untuk mencapai target inflasi dan berpotensi membawa suku bunga keluar dari wilayah negatif pada pertemuan mendatang di bulan Maret atau April, dapat membatasi yen Jepang yang masih melemah.
Selain itu, investor tampaknya yakin bahwa pertumbuhan upah tahun ini dapat melampaui pertumbuhan upah tahun 2023 dan membuka jalan bagi BoJ untuk keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar yang telah berlangsung selama satu dekade. Sampai di sini, para pelaku pasar perlu berhati-hati jika ingin masuk posisi BUY dan perlu menunggu untuk pergerakan apresiasi intraday lebih lanjut.
Analisa Teknikal USDJPY
Pasangan USDJPY kerja keras dalam upaya mempertahankan momentum untuk tidak jatuh lebih jauh setelah kemarin mencatat penurunan yang cukup signifikan yang membawa pasangan safe haven ini turun menembus level penting 148.00. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY saat ini tidak jauh di atas Simple Moving Average (SMA)100 dan 200 yang menunjukkan kondisi konsolidasi pasangan USDJPY saat ini dengan bias Bearish dan menunjukkan kerentanan pasangan ini melanjutkan penurunan. Kondisi saat ini juga didukung oleh Relative Strength Index yang berada di bawah garis tengah, meski terus bergerak naik.
Penurunan harga menembus ke bawah SMA100 dan 200 berpotensi membawa pasangan USDJPY ini lanjutkan penurunan hingga ke level 147.30. Sebaliknya, jika indeks dolar AS cukup kuat untuk rebound, yang saat ini bertahan di atas level 104.00, akan membawa pasangan USDJPY kembali menjemput level 148.00 hingga ke level 148.30.
Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 147.74, dengan target profit di level 147.65/147.57. Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 148.06 dengan target profit di level 148.17/148.27.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.