Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Semakin Tertekan Terhadap Greenback, Yen Rentan Lanjutkan Penurunan
Diperbarui • 2024-03-22
Ketidakpastian langkah kebijakan Bank of Japan (BoJ) di masa depan menghambat sentimen positif yen Jepang lebih lanjut. Yen Jepang sempat menguat pasca rilis data inflasi konsumen Jepang, dan dolar AS yang mencatat penurunan ringan pada Jumat (22/03/2024). Namun kembali melanjutkan kenaikan di sesi kemarin setelah turun tajam menjelang penutupan perdagangan hari Rabu Federal Reserve (Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan dan mengubah beberapa kebijakan moneter.
USDJPY mengalami perubahan intraday yang cukup signifikan pada sesi perdagangan hari Kamis dan kembali menguat mendekati level tertinggi baru tahunan yang disentuh pada hari kamis. Saat ini Pasangan safe Haven ini diperdagangkan di sekitar level 151.75, lanjutkan kenaikan di tengah ketidakpastian langkah kebijakan BoJ di masa depan dan.
Bank sentral Jepang di awal minggu ini mengindikasikan bahwa kondisi keuangan akan tetap akomodatif dan tidak memberikan petunjuk apa pun mengenai laju normalisasi kebijakan. Meski demikian, sumber Bank of Japan mengatakan kepada surat kabar Nikkei bahwa kenaikan suku bunga lebih awal menyisakan narasi yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan kenaikan lagi sebelum akhir tahun.
Sementara itu, data inflasi konsumen di Jepang yang dirilis hari ini masih berada di atas target tahunan BoJ sebesar 2%. Indeks Harga Konsumen inti nasional Jepang meningkat menjadi 2.8% dari laporan sebelumnya di angka 2.0%. Selain itu, hasil positif negosiasi upah musim semi Jepang mengindikasikan bahwa sebagian besar perusahaan menyetujui kenaikan upah, karena diharapkan dapat mendorong inflasi dalam beberapa bulan mendatang dan mendukung prospek pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh BoJ. Hal ini, menopang kenaikan yen Jepang di awal perdagangan sesi Asia di tengah spekulasi bahwa pihak berwenang Jepang akan melakukan intervensi di pasar untuk menopang mata uang domestik.
Di sisi lain, menguatnya kembali dolar AS yang melemah di awal perdagangan akhir pekan ini diyakini menjadi faktor lainnya yang mendorong USDJPY lanjutkan kenaikan. Sementara itu, para investor tampaknya telah mencerna proyeksi kebijakan Federal Reserve (Fed) yang tidak terlalu ketat pada hari Kamis dinihari WIB. Hal ini membuat imbal hasil obligasi AS cukup stabil, sehingga berperan dalam kenaikan dolar AS yang saat ini berada di sekitar level 103.79 di tengah kehati-hatian pasar yang kapan saja dapat kembali melemah menjelang pidato terjadwal Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat ini.
Analisa Teknikal USDJPY
Secara teknikal, pasangan USDJPY sangat jelas terlihat berada dalam tren Bullish yang cukup meyakinkan, mencatat kenaikan untuk hari kesembilan berturut-turut dan berpotensi membawa pasangan Safe haven memperbarui level puncak tahunan. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY berhasil rebound dari level bawah intraday di level 151.46 dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Harga saat ini berada di atas lintasan Simple Moving Average (SMA), meski tidak terlalu jauh di atas SMA 50. Potensi koreksi atas tren kenaikan USDJPY saat ini dapat terlihat pada Relative Strength Index (RSI)14 yang bergerak turun menuju garis tengah.
Koreksi lebih lanjut berpotensi membawa pasangan USDJPY ini turun hingga ke lintasan SMA50 di level 141.20. Sebaliknya, jika indeks dolar AS cukup kuat, berpotensi membawa pasangan USDJPY naik menuju level 152.00. Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 151.67 dengan target profit di level 151.82/151.92. Sementara peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 151.43, dengan target profit di level 151.30/151.20.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.