Inggris: Bukan Lagi Negara Ekonomi Terkuat

Inggris: Bukan Lagi Negara Ekonomi Terkuat

Diperbarui • 2022-08-17

Situasi saat ini sangat buruk, dan masa depan tampak lebih buruk bagi Inggris. Akankah Pound bertahan menghadapi tantangan yang menanti ekonomi Inggris, atau akankah Pound runtuh?

Inggris memiliki banyak masalah: krisis inflasi, ketidakstabilan politik setelah PM Boris Johnson mundur, gejolak perdagangan akibat Brexit dan pandemi COVID-19, serta kenaikan harga energi yang tidak dapat diprediksi akibat invasi Rusia di Ukraina. Menurut analis Saxo Bank, faktor-faktor negatif di atas membuat ekonomi Inggris terlihat seperti negara berkembang daripada ekonomi terbesar keenam di dunia.

Faktor negatif bagi ekonomi Inggris

1. Inggris berada di puncak resesi parah

Bank of England (BoE) telah memperingatkan bahwa ekonomi Inggris akan memasuki resesi terpanjang (sejak krisis keuangan global 2008) pada Q4 2022, dengan PDB turun 2,1%. Inflasi juga akan mencapai puncaknya dan melebihi 13% pada bulan Oktober.

Parahnya lagi, BoE tidak melihat adanya pemulihan tajam dari resesi dan pertumbuhan PDB di bawah 1,75% hingga pertengahan tahun 2025.

2. Dampak inflasi lebih parah dibanding Brexit

BoE melihat inflasi Inggris mencapai puncaknya di 13,3% pada bulan Oktober, di atas 11% yang diperkirakan sebelumnya. Inflasi akan tetap tinggi hingga tahun 2023 sebelum jatuh kembali ke target 2% pada tahun 2025.

Sejauh ini, BoE telah menaikkan suku bunga 6x berturut-turut dalam upaya putus asa untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan terbaru sebesar 50 poin adalah kenaikan paling signifikan sejak BoE menjadi independen dari pemerintah Inggris pada tahun 1997.

3. Ketidakstabilan politik menghantui Inggris

Perdana Menteri Inggris yang baru akan diumumkan pada 5 September, setelah Boris Johnson mundur akibat serangkaian skandal dan pengunduran diri massal dalam administrasinya. Kandidat Konservatif Liz Truss dan Rishi Sunak sekarang bersaing untuk posisi tersebut.

4. Melonjaknya harga energi akibat perang di Ukraina

Di Inggris, harga energi diperkirakan akan naik 70% lagi pada bulan Oktober, meningkatkan tagihan menjadi lebih dari £3.400 ($4.118) per tahun.

Kenaikan harga minyak dan gas adalah pendorong utama krisis inflasi di Inggris. Harga gas telah mencapai tingkat tertinggi karena gangguan pasokan yang disebabkan oleh invasi Rusia di Ukraina dan Rusia memotong pasokan gas ke Eropa.

5. Gangguan perdagangan

Ada risiko perang dagang antara Inggris dan Uni Eropa karena Protokol Irlandia Utara. Jika RUU Protokol Irlandia Utara menjadi undang-undang di Inggris, Eropa akan melawan. Akibatnya, hal ini akan memperburuk dampak negatif Brexit.

Pound sterling menyelamatkan Inggris meskipun melemah

Satu-satunya hal yang mencegah ekonomi Inggris untuk berubah menjadi ekonomi negara berkembang adalah tidak adanya krisis mata uang.

Krisis mata uang adalah jenis krisis keuangan yang diikuti oleh devaluasi tajam mata uang suatu negara. Namun, pound tetap stabil melalui peristiwa ekonomi besar baru-baru ini, terutama Brexit dan pandemi virus corona.

GBPUSDWeekly.png

Namun, pound mungkin akan kembali turun ke level terendah terhadap dolar AS (sejak Maret 2020), dapat segera turun di bawah $1,20. Pound akan berjuang melawan dolar karena prospek ekonomi Inggris semakin suram, sementara AS memiliki pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang mereda.

MASUK

Menyerupai

Risiko Intervensi Hentikan Pelemahan Yen Jepang
Risiko Intervensi Hentikan Pelemahan Yen Jepang

Pasar saham Asia bergerak datar dengan bias bearish pada perdagangan Senin (25/03/2024), karena sentimen tetap tegang menjelang data ekonomi utama minggu ini, sementara risiko intervensi mata uang dari Jepang menghentikan

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera