Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCAD Berpotensi Lanjutkan Penurunan Di Tengah Melemahnya Dolar AS
Diperbarui • 2024-02-23
USDCAD berpotensi memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, setelah turun menembus ke bawah level 1,3480 memasuki sesi Eropa pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (23/02/2024). Pasangan USDCAD seakan tidak memiliki kekuatan di tengah indeks dolar AS yang konsolidasi dengan bias bearish di tengah spekulasi potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Selain itu, dolar Kanada (CAD) mendapat dukungan setelah rilis data Penjualan Ritel Kanada yang beragam yang dirilis pada hari Kamis.
Lembaga Statistics Canada merilis Penjualan Ritel bulanan Kanada menunjukkan pertumbuhan 0,9% pada bulan Februari, dari 0,0% laporan pada bulan Januari yang direvisi dari laporan sebelumnya -0.2%. Angka ini di atas perkiraan untuk kenaikan sebesar 0,8%. Namun, Penjualan Ritel inti bulanan tumbuh 0,6%, lebih rendah dari perkiraan 0,7%, namun menunjukkan pertumbuhan signifikan dari penurunan sebelumnya sebesar 0,4%.
Namun, penurunan harga minyak mentah berpotensi memberikan tekanan pada dolar Kanada, sehingga akibatnya membatasi penurunan USDCAD. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah 78,00, dan saat ini diperdagangkan di level 77,90. Permintaan akan minyak mentah menghadapi tantangan akibat suku bunga yang lebih tinggi secara global, yang meredam aktivitas ekonomi.
Sementara itu, indeks dolar AS sejauh ini masih konsolidasi dengan bias bearish turun dari kenaikan pada hari Kamis yang ditopang oleh data tenaga kerja AS menunjukkan kekuatan. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan klaim pengangguran awal mingguan AS turun menjadi 201.000 pengajuan untuk minggu hingga 16 Februari, dari laporan sebelumnya 213.000 dan lebih sedikit dari perkiraan sebesar 218.000.
Selain itu, data Awal Indeks Pembelian Manajer Global S&P yang beragam menunjukkan ekonomi AS yang cukup solid. Laporan ini juga memperkuat argumen Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama untuk mengatasi tekanan inflasi.
Indeks PMI Jasa AS Global S&P dilaporkan di angka 51,3 pada bulan Februari, dari laporan sebelumnya di angka 52,5, dan di bawah perkiraan 52,0. PMI Manufaktur meningkat menjadi 51,5, melebihi perkiraan 50,5 dan angka sebelumnya sebesar 50,7. Namun, PMI Komposit AS turun menjadi 51,4 pada bulan Februari dari laporan sebelumnya sebesar 52,0.
Analisa Teknikal USDCAD
USDCAD masih menghadapi tekanan imbas dari ketidakpastian penurunan suku bunga the Fed yang seharusnya mendukung kenaikan dolar AS, justru melemahkan mata uang AS itu. Sehingga, penurunan ini memberatkan upaya pasangan Loonie ini untuk menghentikan penurunan untuk hari kelima. Seperti yang terlihat pada grafik di timeframe H1, harga saat ini bergerak turun menuju Pivot di level 1.3476, setelah harga turun menjauh dari Simple Moving Average (SMA). Persilangan SMA550 yang menembus ke bawah SMA100, seakan menegaskan tren penurunan USDCAD, yang diikuti dengan Relative Strength Index yang bergerak turun ke bawah garis tengah. Potensi pasangan Loonie ini menguat terlihat cukup sulit berdasarkan teknikal. Sehingga, kenaikan harga menembus ke atas level 1.3480 akan membawa USDCAD naik hingga ke level 1.3495. Sebaliknya, melemahnya dolar AS yang berlanjut akan membawa pasangan Loonie ini lanjutkan penurunan menuju level 1.360.
Peluang SELL dapat dipertimbangkan di level 1.3473 dengan target profit di level 1.3464/1.3460. Sementara peluang BUY dapat dipertimbangkan di level 1.3485 dengan target profit di level 1.3489/1.3492.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.