Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCAD Perpanjang Penurunan Atas Kenaikan Harga Minyak Mentah
Diperbarui • 2024-02-08
USDCAD masih melanjutkan penurunan untuk tiga hari berturut-turut, meski saat ini masih konsolidasi sideways, dengan bias bearish sehingga turun tipis mendekati 1,3450 memasuki perdagangan sesi Eropa, Kamis (08/02/2024). Kenaikan harga minyak mentah memberikan pengaruh atas pergerakan dolar Kanada, bertindak sebagai faktor yang mendukung kenaikan USDCAD.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) saat ini berada di kisaran $74,20 per barel. Harga minyak mentah diperkirakan akan mempertahankan lintasan kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut, dengan proses gencatan senjata konflik Israel-Gaza akan menjadi faktor yang menghambat kenaikan harga minyak mentah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak proposal Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengindikasikan kemungkinan negosiasi lebih lanjut untuk mencapai resolusi. Selain itu, delegasi Hamas, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil Al-Hayya, dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Kairo pada hari Kamis untuk berdiskusi dengan Mesir dan Qatar dengan tujuan kesepakatan gencatan senjata.
Sementara itu, Bank of Canada (BoC) memproyeksikan bahwa inflasi Kanada akan bertahan di atas 2% sampai sekitar tahun 2025. BoC menggarisbawahi tantangan ekonomi global, menyoroti ketahanan belanja konsumen di Amerika Serikat (AS) sebagai faktor yang mengurangi risiko penurunan. Hal ini berpotensi mendukung kenaikan dolar Kanada.
Indeks dolar AS tampaknya melanjutkan tren penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, meski saat ini masih bertahan di atas level 104.00. Greenback menghadapi tantangan atas imbal hasil obligasi AS yang suram meskipun Federal Reserve AS (Fed) menekankan komitmennya untuk mempertahankan suku bunga untuk waktu yang lebih lama. Ketua Fed Jerome Powell menepis kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Maret dan berkomitmen untuk memantau inflasi secara berkelanjutan agar kembali ke target 2%.
Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler menyatakan kepuasannya dengan perkembangan inflasi yang sangat penting, dalam pidatonya pada hari Rabu, seraya mengungkapkan optimisme bahwa lintasan positif ini akan bertahan. Sementara Presiden Fed Boston, Susan Collins, dalam pidatonya di Boston Economic Club, menyarankan kemungkinan penurunan suku bunga di akhir tahun ini jika ekonomi sesuai ekspektasi.
Para pelaku pasar akan fokus pada rilis data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal dan lanjutan AS untuk pekan yang berakhir pada 2 Februari. Dari Kanada sendiri, pasar akan fokus pada data Tingkat Pengangguran dan Perubahan Bersih Ketenagakerjaan yang akan dirilis pada hari Jumat.
Analisa teknikal USDCAD
USDCAD kembali berada dalam tekanan, melanjutkan tren penurunan untuk hari ketiga, seperti yang terlihat pada grafik di timeframe H1, di mana harga bergerak di area level 1.3456, turun dari pembukaan perdagangan hari ini di level 1.3461. Harga saat ini tidak jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 200, yang mengindikasikan kerentanan pasangan Loonie ini melanjutkan penurunan, yang diikuti dengan Relative Strength Index yang tidak jauh di atas garis yang membatasi area Oversold. Namun, tetap waspadai potensi rebound retracement pasangan ini. Kenaikan kembali harga ke atas level 1.3460 akan membawa pasangan Loonie ini rebound menuju Pivot, sebelum melanjutkan pemulihannya.
Peluang SELL dapat dipertimbangkan di level 1.3448 dengan target profit di level 1.3441/1.3437. Sementara peluang BUY dapat dipertimbangkan di level 1.3464 dengan target profit di level 1.3470/1.3475.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.