Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCHF Mengalami Koreksi Dari Level Tertinggi Sejak Maret
Diperbarui • 2023-09-29
USDCHF terus mengalami koreksi, menyusuri kenaikan yang dicapai dalam dua hari berturut-turut setelah mengakhiri serangkaian kenaikan sejak 19 September. Saat ini, Jumat (29/09/2023), USDCHF diperdagangkan di area 0,9130 setelah mengalami tekanan setelah data ekonomi AS yang moderat.
PDB AS konsisten di 2,1% seperti yang diperkirakan. Klaim Pengangguran Awal mingguan AS meningkat menjadi 204.000 dari laporan sebelumnya 202.000 pengajuan, meski masih di bawah perkiraan sebanyak 215.000 pengajuan. Penjualan Rumah Tertunda AS mencatat penurunan sebesar 7,1%, di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 0,8%, berbalik dari kenaikan 0,9% di bulan lalu.
Indeks dolar AS melanjutkan penurunan untuk hari kedua setelah data ekonomi AS yang moderat, diperdagangkan melemah di sekitar level 106,00. Namun, kenaikan yield obligasi AS dapat membatasi penurunan dolar AS. Yield obligasi AS 10 tahun mengoreksi penurunan baru-baru ini, dan berada di 4,60%.
Para trader menantikan rilis data Indeks Harga Inti Pengeluaran Pribadi AS yang akan dirilis hari ini dengan pertumbuhan tahunan diperkirakan akan turun dari 4,2% menjadi 3,9%. Di sisi Swiss, pelaku pasar kemungkinan akan memantau data Penjualan Ritel Riil untuk Agustus yang juga akan dirilis hari ini.
Franc Swiss mendapatkan dukungan untuk menguat, terkait analisis terbaru oleh ekonom di ANZ Bank yang menyoroti bahwa Swiss Franc telah menjadi mata uang yang paling berkinerja baik di antara mata uang G10 dalam kaitannya dengan dolar AS.
Analisa Teknikal USDCHF
USDCHF saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah menyentuh level tertinggi akhir Maret lalu, dan menghapus lebih dari setengah kenaikan yang diperoleh sepanjang pekan ini. Pada timeframe H4, USDCHF terlihat turun mendekati Simple Moving Average (SMA)50. Ini dapat dijadikan indikator pasangan Swissy ini mulai memasuki tren Bearish untuk jangka menengah. Sementara pada timeframe H2 harga bergerak turun menuju SMA100 mengindikasikan potensi harga dalam tren bearish untuk jangka pendek. Tren penurunan ini seakan terkonfirmasi oleh Indikator Relative Strength Index (RSI) yang semakin mendekati area Oversold.
Penurunan yang berlanjut ke bawah level 0.9100 membuka peluang Sell di level 0,9092, dapat dipertimbangkan, dengan target profit di level 0.9084/0.9074. Rebound EURUSD berpeluang naik dan dapat dipertimbangkan buy pada level 0,9115 dengan target profit di level 0,9124/0,9131.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.